Tantangan dan Peluang Ekonomi di Asean
Sejumlah pakar dalam bidang ekonomi dan bisnis mengupas perekonomian Asean pada tahun 2022 dan 2023. Tak hanya itu saja, mereka juga membahas beberapa penyebab yang mengakibatkan lemahnya perekonomian Asean.
Chief Economist Bank of Singapore Mansoor Mohi-uddin menjelaskan tiga hal penting yang sangat berdampak terhadap perekonomian. Pertama, inflasi yang tinggi. Kedua, perang Ukraina sehingga menimbulkan berbagai krisis seperti pangan, dan energi. Ketiga, dampak dari sebuah negara yang menutup perekonomiannya. Dalam hal ini dicontohkan China yang saat ini masih lockdown karena pandemi.
Dalam kacamata Dosen Universitas Kuala Lumpur, Mohd Farid bin Shamsudin menjelaskan terkait reformasi ekonomi setelah mengalami berbagai pemulihan dari inflasi. Proses tersebut berupa adanya peningkatan perilaku konsumen diiringi percepatan transformasi digital. Serta, mempelajari perilaku konsumen yang membutuhkan pelayanan cepat, nyaman, dan keamannanya terjaga.
Di Indonesia, ekonomi digital juga mengalami pertumbuhan yang baik saat pandemi Covid-19. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) juga mengeimbangi dinamika tersebut.
Director of Communication Departement Bank Indonesia, Junanto Herdiawan menjelaskan bahwa Bank Indonesia turut mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan melakukan berbagai cara.
“BI adalah ototitas sistem pembayaran yang memantau dan mendorong digitalisasi ekonomi dan mendukung e-commerce, bank digital, dan uang elektronik. Sehingga digital ekonomi penetrasi di Indonesia juga mengalami peningkatan. Kami mempercepat digitalisasi pembayaran untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelas Junanto.