Venteny Fortuna Bukukan Pendapatan Rp 181, M di 2023 atau Naik 149% Dibanding 2022
PT Venteny Fortuna International Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 181,9 miliar pada 2023. Angka tersebut naik 149% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 73,2 miliar.
Founder dan Group CEO Venteny Jun Waide mengatakan, pihaknya mencetak laba kotor sebesar Rp 68,1 miliar atau naik 112% dari sebelumnya senilai Rp 32 miliar pada 2022. Venteny pun telah melakukan beberapa aksi korporasi pada periode yang sama di antaranya mengakuisisi 51% saham PT Lampung Berkah Finansial Teknologi dan membeli 30% saham PT Digitalisasi Perangkat Indonesia dengan 2 entitas di dalamnya yakni Indofund dan Dipay.
“Kesuksesan kinerja perseroan sepanjang 2023, tidak lepas dari kepercayaan masyarakat serta dukungan para pemangku kepentingan. Dengan semangat terus maju, Venteny akan menyongsong kinerja 2024 yang semakin cemerlang,” kata Jun dalam RUPSLB di Financial Hall CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (29/5).
Dalam RUPSLB tersebut, kata Jun, para pemegang saham telah menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perusahaan, penetapan gaji atau honorarium, dan tunjangan untuk tahun buku 2024 kepada anggota direksi dan anggota dewan komisari perusahaan. Persetujuan pun diberikan untuk laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham per 31 Desember 2023.
“Di tahun kedua Venteny menjadi perusahaan publik, kami dengan bangga mendedikasikan layanan terbaik kami untuk kemajuan perekonomian di Indonesia melalui pendanaan produktif untuk UMKM dan peningkatan kesejahteraan karyawan melalui Venteny Employee Super App,” kata Jun.
Sementara itu, COO Group Venteny Damar Raditya menambahkan, pihaknya berhasil meraih kinerja positif itu tidak terlepas dari ekosistem bisnis perusahaan yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan pemilik usaha, UMKM, karyawan swasta dan pemerintahan. Pada 2023, misalnya, Venteny telah memperluas jangkauan usaha dengan membuka anak perusahaan di Jepang dan membuka kantor representatif di Palembang.
“Venteny saat ini menjadi tujuan utama dari perusahaan mitra ketika membutuhkan akses pendanaan produktif maupun untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan mereka,” kata Damar.