WSBP Optimistis Tren Bisnis Produk Precast Tumbuh di 2025, Ini Alasannya
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimistis tren bisnis produk precast pada 2025 akan bertumbuh. Tren positif tersebut dinilai dapat terlihat dari kondisi bisnis precast yang terjadi di tahun ini.
VP of Precast and Post Tension WSBP Azizul Fajri mengatakan, meski menghadapi tahun politik, tren bisnis precast cenderung meningkat. Terlebih, Indonesia akan mengalami transisi pemerintahan, sehingga akan semakin mendorong perkembangan infrastruktur di Indonesia.
“Saya optimistis di tahun depan meningkat. Karena pembangunan saat ini sudah mulai gencar lagi. Kalau kita lihat tahun ini walau tahun politik, kondisi proyek tetap berjalan. Apalagi tahun depan dengan kepemimpinan yang baru tentunya perlu growth ekonomi di tahun depan,” kata Azizul dalam diskusi virtual pada Selasa (3/9).
Kemudian, kata Azizul, untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut, proyek konstruksi di tahun depan harus tetap dijalankan. Apabila proyek konstruksi terus digenjot, maka secara otomatis tren bisnis precast nasional, dan produk anak usaha Waskita Karya lainnya itu akan meningkat.
“Bisnis beton baik itu readymix, precast, jasa konstruksi pasti naik. Jadi saya berkeyakinan insya Allah di tahun depan trennya bagus, jadi tahun ini bagian dari persiapan untuk mencapai growth di tahun tahun depan,” kata Azizul.
Dalam rangka menghadapi tantangan saat ini, kata Azizul, pihaknya fokus menjalankan strategi yang berkaitan dengan likuiditas dari masing-masing proyek. Strategi tersebut dinilai dapat menjaga kinerja keuangan perusahaan.
“Karena kita tahu kuncinya dari suatu proyek adalah cash flow. Ini yang akan kita fokuskan, kita buat strategi khusus agar ritmenya, agar perputaran uangnya ini tidak tersendat,” ujar Azizul.
Dalam rangka menjaga daya saing dan meningkatkan kepuasan pelanggan, kata Azizul, WSBP memastikan produk yang dikirim dan diproduksi tidak mengalami kendala yang berpotensi mempengaruhi nilai dari barang tersebut. Sebelum membuat suatu produk, WSBP terlebih dahulu mempersiapkan bahan-bahan dasar, sehingga proses pembuatan tidak mengalami masalah.
Karena itu, kata Azizul, selain mempersiapkan bahan dasar, WSBP pun memastikan alat-alat yang digunakan berfungsi dengan baik. “Jadi produksi di pabrik tuntutannya adalah harus benar, cepat dan tepat. Jadi untuk mencapai itu strateginya kita mempersiapkan seluruh resource yang ada di pabrik,” tambah Azizul.
Sedangkan untuk mengantisipasi kendala dalam proses pengiriman, sambung Azizul, WSBP memperhatikan beberapa faktor baik dari sisi internal maupun eksternal. Untuk persiapan internal, WSBP terlebih dahulu memastikan ketersediaan stok produk sebelum melakukan pengiriman.
“Harapannya suatu proyek ini minta pengiriman, jadi waktu mengangkat ke sistem kapal (untuk dibawa) itu tidak terjadi kendala,” kata Azizul.
Sedangkan untuk faktor eksternal, kata Azizul, kondisi jalan dan akses menuju proyek menjadi perhatian perusahaan. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar barang yang didistribusikan dapat sampai sesuai waktu yang ditentukan, dan tidak mengalami masalah.
“Ini yang kita buatkan strategi khusus, kita tempatkan tim khusus, yang mengevaluasi kondisi jalan dan kondisi proyek, jangan sampai produk yang sudah kirim, bagus dari pabrik, tapi setelah sampai proyek karena kondisi akses dan jalannya tidak bagus, produknya jadi rusak atau cacat,” katanya.