Bank Syariah Indonesia Adopsi Bionic Banking, Apa Itu?

0
345

Apa pun yang kita lakukan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, semuanya bisa dilakukan lewat digital. Di sektor perbankan ada istilah ‘Banking is no longer somewhere you go but something you do’. Artinya, banking sudah ada dalam genggaman, ada di smartphone Anda. Dulu kita harus datang ke cabang, ketemu dengan customer service atau teler. Sekarang tidak, kita bisa melakukan banking dari mana saja.

Lantas bagaimana Bank Syariah Indonesia (BSI) merespons kondisi ini? Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan salah satu inisiatif digital yang dilakukan BSI adalah dalam hal pembukana rekening yang mana tidak perlu datang ke cabang lagi.

“Di BSI sendiri kita sudah mulai memperkenalkan yang namanya online onboarding, pembukaan rekening lewat handphone atau mobile banking dan tentunya KYC (know your customer) dilakukan melalui selfie, face recognition,” ujar Hery dalam sebuah webinar, Selasa (29/6).

Tetapi kantor cabang, kata Hery, tidak sepenuhnya akan lenyap. “Kami melihat nanti ke depan di BSI itu kita akan bedakan. More complex transaction tentunya nanti akan tetap kita gunakan cabang. Tetapi yang less complex kami mendorong ke digital banking. Transaksi-transaksi yang simple akan dilakukan secara digital, yang lebih berat atau kompleks itu tetap ada di cabang,” jelasnya.

Baca Juga :   BUMN Ini Sambut Langkah OJK Tingkatkan Pengawasan IKNB

Di satu sisi mempertahankan eksistensi cabang dan di sisi lain tetap melakukan digitalisasi inilah yang disebut Hery sebagai bionic banking.

“Kami tidak melihat bahwa di BSI itu kita purely digital bank. Kita menganut namanya bionic banking. Artinya, walaupun sebagian transaksi kita dorong ke mobile, ke digital, tetapi sebagian tetap membutuhkan cabang. Tidak mungkin nanti strategi kita cabang akan hilang semua, cabang akan tetap ada dan cabang akan melayani transaksi yang butuh advisory, yang butuh penjelasan dan juga tentunya pelayanan yang memang transaksinya kompleks tadi,” jelasnya.

Sedangkan untuk transaksi yang sederhana, tambahnya didorong ke digital. Misalnya, kata Hery, pembukaan tabungan. “Di syariah itu namanya produk gadai emas. Ini nanti bisa dilakukan melalui mobile banking juga. Kemudian ada produk namanya Mitra Guna yang underlying-nya adalah payroll,  untuk mendapatkan pembiayaan dengan jaminan slip gaji, itu juga dilakukan melalui digital,” ujarnya.

Leave a reply

Iconomics