Bersama Tokoh Lintas Agama, Paus Fransiskus akan Teken Deklarasi Bersama di Masjid Istiqlal
Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik seluruh dunia sekaligus kepala negara Vatikan, bersama tokoh-tokoh agama di Indonesia akan menandatangani deklarasi bersama di Masjid Istiqlal.
Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 3-5 September. Paus dijadwalkan bertemu dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal pada 5 September.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Bunjamin Subianto, OSC mengatakan, dalam pertemuan di Masjid Istiqlal itu, Paus dan para tokoh agama akan menandatangani deklarasi bersama.
Deklarsi itu, kata Mgr. Antonius, terkait dengan fenomena global dehumanisasi dan kerusakan lingkungan hidup.
“Dehumanisasi yang ditandai terutama dengan meluasnya kekerasan dan konflik yang sering membawa jumlah korban, termasuk juga kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan,” ujar Mgr. Antonius dalam konferensi pers di Gedung KWI, Cut Meutia, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
Mgr. Antonius menyampaikan itu menjawab wartawan yang menanyakan apakah dalam kunjugannya ke Indonesia Paus Fransiskus akan memberikan perhatian pada tema-tema seperti pelanggaran Hak Asasi Manusis (HAM) di Papua, perdagangan orang dan masalah Palestina.
Sebelumnya dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama’ pada 26 Agustus, KH. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, sudah menyinggung soal dokumen bersama yang akan ditandatangani itu.
“Memang ada (dokumen bersama yang ditandatangani) karena kunjungan Paus ini kan sangat historikal. Kita sudah mendiskukan materi-materi apa yang akan kita diskusikan bersama,” ujar Nasaruddin.
Tema sentral yang dibahas, kata Nasaruddin, adalah “masalah kemanusiaan, toleransi dan lingkungan alam semesta.”
Nasaruddin berkata, Masjid Istiqlal memiliki perhatian pada persoalan lingkungan. Masjid yang letaknya berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta ini pada 2022 menjadi rumah ibadah pertama yang mendapat penghargaan sebagai green building dari International Finance Corporation.
“Ini misi kami juga, bagaimana bahasa agama kita gunakan untuk melestarikan lingkungan hidup,” ujarnya.