Dirut PLN: 3 Alasan Kunci Mengapa Kita Bertransformasi
Menjadi pemimpin dan mengelola sebuah perusahaan di masa sekarang bukanlah perkara mudah. Ada banyak tantangan dan perubahan yang begitu cepat yang sulit diprediksi. Begitu banyak ketidakpastian yang dihadapi antara lain pandemi Covid-19, disrupsi teknologi dan perubahan lingkungan.
“Mungkin saja di masa mendatang masih ada hal-hal lain yang belum kita antisipasi. Ketidakpastian tersebut tentu berdampak pada perekonomian di negara kita dan pada akhirnya berimbas pada usaha tempat kita bekerja. Di beberapa kesempatan saya katakan perusahaan yang bertahan bukan karena besar, bukan karena kuat dan paling pintar,” kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini dalam sambutannya di diskusi virtual,Kamis (18/2).
Zulkifli mengatakan, perusahaan yang mampu bertahan adalah yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah. Itulah yang membuat perusahaan bertahan. Kemampuan dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan diri, menyesuaikan usaha dengan lingkungan bisnis yang berubah.
Karena itu, kata Zulkifli, tidak bisa lagi mengelola perusahaan dengan cara-cara business as usual. Dan PLN pun melakukan itu dan akan terus melakukanya di masa-masa mendatang. PLN akan menyesuaikan diri dengan lingkungan, bisnis yang berubah dan bertransformasi.
“Di situlah titik yang menguji kita apakah bisa menjadi pemimpin yang baik atau gagal karena kemampua kita diuji pada saat melakukan transformasi dari perubahan,” ujar Zulkifli.
Akan tetapi, kata Zulkifli, banyak orang lantas bertanya: mengapa bertransformasi? Setidaknya ada 3 alasan mengapa perlu melakukan transformasi. Pertama, transformasi dilakukan karena lingkungan bisnis yang berubah. Karena itu, jika sebuah perusahaan tidak mau berubah, maka akan tertinggal.
“Kedua, kita tidak bisa melakukan hal yang sama untuk mendapatkan hasil yang berbeda. Kita tidak bisa melakukan sesuatu dengan cara-cara sama di waktu yang lalu dan saat ini dan hasil berbeda. Cara yang sama akan menghasilkan hal yang sama,” kata Zulkifli.
Karena itu, kata Zulkifli, transformasi dilakukan dengan melakukan cara yang berbeda untuk mendapakan hasil yang berbeda. Hasil yang lebih baik tentu saja. Lalu, alasan ketiga melakukan transformasi, selalu ada ruang untuk perbaikan. Di perusahaan sebaik apapun selalu ada ruang untuk perbaikan, ruang untuk menjadi lebih baik.
“Karena itu, sebuah kata-kata bijak mengatakan, ruangan yang paling besar di dunia adalah ruangan untuk perbaikan. Ini adalah kata kunci kenapa kita selalu bertransformasi, selalu berubah. Karena selalu ada ruang untuk perbaikan,” katanya.