Jokowi: Perangi Tindak Kejahatan Ekonomi yang Kian Rumit dan Kompleks

0
481
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memerangi tindak kejahatan ekonomi yang dinilai semakin masif saat ini. Apalagi kejahatan ekonomi semakin rumit dan kompleks sehingga butuh perhatian semua pihak untuk memeranginya.

Dalam memerangi kejahatan ekonomi itu, kata Jokowi, pertama, seluruh pemangku kebijakan untuk terus melakukan terobosan melalui transformasi digital yang mengadopsi regulatory technology. Juga menemukan terobosan hukum atas berbagai permasalahan yang fundamental.

Yang kedua, kata Jokowi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) agar meningkatkan layanan digital, mengembangkan platform pelayanan baru, dan menyempurnakan terobosan layanan yang sudah dimiliki. “Mengembangkan pusat pelayanan digital yang lengkap, terintegrasi, dan real time, dan mampu melayani para pemangku kepentingan dengan cepat, mudah, tepat, dan akurat,” kata Jokowi saat memperingati 20 tahun gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Senin (18/4).

Lantas yang ketiga, Jokowi menginstruksikan kepada jajaran kementerian dan lembaga termasuk PPATK untuk jeli, bergerak cepat, serta memiliki kemampuan dan perangkat untuk menangani modus-modus baru kejahatan yang berkaitan dengan keuangan seperti tindak pidana pencucian uang, pendanaan teroris, serta kejahatan internasional lainnya. Juga perlu selalu waspada terhadap segala bentuk tindak kejahatan yang dapat mengganggu sistem perekonomian di Indonesia.

Baca Juga :   Sering Kesulitan Monitoring Aset, BNN Rangkul PPATK

“Antisipasi sedini mungkin di berbagai tingkatan untuk mencegah upaya-upaya yang dapat mengganggu integritas dan stabilitas sistem perekonomian, dan sistem keuangan kita, dan mengantisipasi peningkatan kejahatan ekonomi seperti cyber crime dan kejahatan lain yang memanfaatkan kecanggihan teknologi,” kata Jokowi.

 

Leave a reply

Iconomics