Kemendag Lakukan Langkah Strategis Dorong Perdagangan dan Pertumbuhan Ekonomi
Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya melakukan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dan ekonomi nasional. Salah satunya melalui penguatan perdagangan berjangka komoditi (PBK) lewat kerja sama antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kasan mengatakan, sejumlah pencapaian pada 2023, menjadi fondasi bagi industri PBK di tahun ini. Juga akan terus melakukan langkah-langkah proaktif, responsif, dan antisipatif terhadap perekonomian dan perdagangan nasional, serta global.
“Dengan berbagai strategi kebijakan untuk pengembangan PBK. Kerja sama seluruh pemangku kepentingan juga perlu ditingkatkan untuk mendorong industri PBK tumbuh lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Kasan dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Dari sisi penguatan, kata Kasan, Kemendag telah membentuk bursa berjangka crude palm oil (CPO) yang diluncurkan pada 13 Oktober 2023. Pembentukan bursa CPO bertujuan untuk menciptakan harga acuan yang lebih transparan, kredibel, dan real time. Upaya tersebut dilakukan agar Indonesia tidak bergantung kepada bursa Malaysia dan Rotterdam dalam menentukan harga CPO.
Sejak pembentukan bursa, kata Kasan, Bappebti melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan pendekatan dan pelatihan teknis kepada pelaku usaha. Hasilnya, tercatat 34 perusahaan CPO mendaftar sebagai anggota bursa.
“Sebagai langkah konkret pada 2024, Bappebti mendorong peningkatan likuiditas transaksi CPO di bursa. Saya meminta kepada ekosistem bursa CPO yang diberi mandat untuk menjalankan bursa CPO fisik dan futures dengan baik melalui layanan yang lebih optimal,” ujar Kasan.
Selanjutnya, kata Kasan, pihaknya pun mendorong timah murni dan emas digital, baik dari sisi transaksi multilateral maupun penguatan regulasi, dengan menyusun ketentuan umum di bidang PBK. Dengan begitu, industri PBK bisa tumbuh positif di tahun ini.
Buktinya, lanjut Kasan, bisa terlihat dari adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Pada 2024, berdasarkan proyeksi Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,5%-5,3% yang dinilai lebih baik dibanding 2023.
“Hal ini akan menjadi katalis positif dalam industri PBK,” katanya.