
Pemerintah Berencana Berikan Subsidi Bunga hingga 5% kepada Pelaku UMKM

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok. Kemenko Perekonomian
Pemerintah berencana memberikan subsidi bunga hingga 5% untuk kredit investasi kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Subsidi tersebut akan diberikan kepada UMKM yang bergerak di sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, makanan-minuman, furnitur, dan lainnya.
Dengan subsidi itu, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, UMKM berkesempatan meningkatkan kapasitas produksi dan ekspor. Pemerintah disebut berupaya memperkuat inklusi keuangan bagi masyarakat.
Dengan langkah tersebut, kata Airlangga, masyarakat akan memiliki akses layanan keuangan yang merata. Untuk saat ini, tingkat inklusi keuangan mencapai 88,7%, dan masuk dalam salah satu prioritas utama program Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama ini telah dilakukan salah satu inisiatif yakni hapus utang dan hapus tagih sebagai keberpihakan kepada UMKM, dan dari monitor yang terbanyak hapus tagih adalah Bank BRI,” kata Airlangga dalam BRI UMKM Export dan BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Kamis (30/1).
Masih soal dukungan untuk UMKM, kata Airlangga, pemerintah telah membentuk satuan tugas (satgas) peningkatan ekspor nasional. Kemudian, mendukung dari sisi pembiayaan lewat program ultra mikro, kredit usaha rakyat, PNM Mekaar, dan PNM Ulamm.
Tidak hanya itu, lanjut Airlangga, pemerintah pun menugaskan secara khusus Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) untuk menyediakan kebutuhan modal kerja khusus ekspor, dan memfasilitasi penjaminan, serta asuransi. Selain itu, pemerintah telah melaksanakan program pemberdayaan aset tidak berwujud seperti pemberdayaan sertifikat tanah untuk rakyat, sertifikasi hak kekayaan intelektual, dan sertifikasi halal.
Kemudian, berbagai program lain seperti Bangga Buatan Indonesia, Pasar Digital (Padi) UMKM, dan Hari Belanja Nasional (Harbolnas). Solusi itu dihadirkan untuk mendorong sisi permintaan UMKM dalam negeri dan rencananya dilanjutkan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
“Saya berharap UMKM dapat tumbuh, dan dari kantor Kemenko Perekonomian nanti akan minta dari BRI untuk Top 20 dari UMK yang akan kita bina terus dengan Kementerian UMKM, agar bisa dinaikkan kelasnya,” katanya.
Leave a reply
