Pencemaran Udara Jadi Sorotan, Simak Tips agar Lolos Uji Emisi Kendaraan

0
262

Pemerintah akan melakukan uji emisi kendaraan bermotor sebagai salah satu solusi mengatasi memburuknya polusi udara di DKI Jakarta. Bagaimana cara agar mobil lulus cek emisi gas buang?

Syarat kendaraan lulus uji emisi untuk mobil bensin dengan tahun pembuatan di bawah 2007 adalah kadar karbondioksida (CO2) harus memenuhi standar 3%, dengan HC 700 ppm. Sedangkan mobil yang pembuatannya di atas tahun 2007 harus memenuhi standar CO2 1,5% dengan HC 200 ppm.

Sementara itu, untuk mobil mesin diesel dengan pembuatan di bawah tahun 2007 dan berbobot kurang dari 3,5 ton dengan kadar timbalnya sebesar 50%. Mobil diesel berbobot di atas 3,5 ton harus memenuhi kadar timbalnya 60%.

Mobil diesel dengan tahun pembuatan 2010 dan berbobot kurang dari 3,5 ton maka harus memenuhi kadar timbal sebesar 40%. Mobil diesel yang memiliki bobot lebih dari 3,5 ton maka kadar timbalnya harus 50%.

Sepeda motor juga harus memenuhi syarat lulus uji emisi kendaraan. Sepeda roda dua berjenis mesin 2 tak dengan tahun pembuatan di bawah 2010 harus memiliki kadar CO2 di bawah 4,5% dengan HC 12.000 ppm. Sedangkan motor mesin 4 tak dengan tahun pembuatan di bawah 2010 harus memenuhi standar karbondioksida tertinggi 5,5% dengan HC 2.400 ppm.

Baca Juga :   5 Tips Menawar Mobil Bekas Secara Efektif

Co-Founder yang juga CMO Lifepal.co.id, Benny Fajarai menyampaikan sejumlah langakh agar lolos uji emisi tersebut.

Pertama, rajin servis mobil secara berkala. Servis berkala membuat komponen masuk dan keluarnya bahan bakar terawat, sehingga bisa menjaga pembakaran maksimal. Tak hanya membuat hemat bahan bakar, mesin yang dirawat secara berkala juga lebih hemat, karena kerusakan yang dialami tidak terlalu berat.

Kedua, cek saluran dan jenis BBM yang dipakai. Langkah selanjutnya adalah mengecek saluran masuk bahan bakar tidak dalam keadaan kotor, sehingga aliran udara ke mesin selalu aman. Sebab, angka HC atau kadar emisi lain dari hasil pembakaran akan semakin tinggi jika saluran terhambat.

Penting untuk memastikan pemakaian BBM sesuai rekomendasi pabrikan dan jangan ganti-ganti jenisnya dengan oktan berbeda-beda. Dengan pemakaian bahan bakar yang tepat, maka dapat membantu pembakaran di mesin jadi lebih baik dan sempurna, sehingga menentukan kualitas emisi gas buang.

Ketiga, perhatikan oli, busi dan koil mobil. Sebagai bagian pelumas mesin, oli berperan penting untuk menjaga mesin agar kondisinya selalu optimal dan prima. Lain halnya jika kendaraan jarang atau selalu telat ganti oli, tentu bisa membuat kinerja mesin jadi tidak baik.

Baca Juga :   Mobil Baru di Tahun Baru? Simak Dulu Sebelum Memutuskan

Kondisi busi tidak aus juga membuat kendaraan lulus cek uji emisi. Sebab, kondisi busi yang aus akan membuat kadar gas karbondioksida jadi tinggi.

Keempat, cek filter udara mobil. Perhatikan filter udara mobil agar tidak kotor dan menyumbat udara akan membuat udara yang masuk ke mesin tidak terhambat, sehingga angka HC senantiasa terjaga. Sebaliknya, jika pasokan udara dalam proses pembakaran kurang, maka gas keluar dari knalpot semakin tinggi.

Kelima, periksa karburator dan pengapian mobil. Jika mobil yang digunakan memakai mesin karburator, pastikan selalu memeriksa bagian karburator dan komponen pengapiannya. Tak hanya itu saja, cek pula bagian spuyer dan throttle valve dan mengatur dengan pengaturan yang pas agar mobil mendapat optimal performa dan efisiensi bahan bakarnya.

Keenam, periksa sistem pendingin dan pelumas mesin. Saat melakukan uji emisi gas buang, memastikan suhu mobil dalam kondisi stabil menjadi cara lain agar lulus cek emisi kendaraan bermotor. Caranya, memeriksa bagian sistem pendingin dan pelumas mesin. Oli memengaruhi kadar karbon monoksida yang dihasilkan serta dapat mengendalikan emisi gas buang.

Leave a reply

Iconomics