Stafsus Arya Sinulingga Merespons Pernyataan Menteri Sandi Soal World Superbike

0
124
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merespons Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif perihal penyelenggaraan World Superbike (WSBK). Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga memberikan respons pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terkait penyelenggaraan World Superbike (WSBK) yang merugi.

“WSBK itu tiga kali dilaksanakan, Kemenparekraf membantunya sekali, gapapa, tapi terima kasih sudah dibantu, sekali pun terima kasih kan. yang dibantu itu fee licensing,” jelas Arya dalam acara Ngobrol Pagi (Ngopi) BUMN 22 Juni 2023.

Penyelenggaran WSBK pertama kali dilakukan pada 19-21 November 2021, 11-13 November 2022, dan 3-5 Maret 2023 di Sirkuit Mandalika. Terkait pembayaran biaya lisensi ini memang seharusnya dibantu oleh pemerintah, namun sayangnya dari tiga kali pelaksanaan, pemerintah melalui Kemenparekraf baru membantu satu kali. Dengan demikian penyelenggaraan WSBK biaya lisensinya harus ditanggung oleh BUMN.

“WSBK, itu tiga kali, sekali dibantu oleh pemerintah, itu (fee licensing) agak mahal memang. Jadi thanks to pak Sandi, jangan terkejut kalau WSBK-nya memang agak tidak begitu menguntungkan, terima kasih sudah dibantu dari tiga dibantu satu, syukur Alhamdulillah,” katanya.

Baca Juga :   Luhut Pandjaitan: SoftBank Minat Investasi di Ibukota Baru, DFC Tertarik BUMN

Arya menyampaikan bahwa pihaknya berharap perhelatan WSBK tersebut terus dibantu biaya lisensinya, meski pada penyelenggaraan terakhir pun tidak dibantu. Meski begitu, pihaknya juga tak mempermasalahkan.

“Sebenarnya kami minta juga sih yang kemarin terakhir, cuma nggak dikasih sama pak Sandi. Karena ga dikasih ya sudah gapapa juga, namanya orang minta tolong, dikasih iya, enggak dikasih ya udah. Jadi pak Sandi jangan terkejut, ‘kok bisa, kami kan bantu’, oh iya bantunya cuma sekali dari tiga kali,” lanjutnya.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiga Salahuddin Uno mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan event berkelas dunia seperti MotoGP dan WSBK seharusnya perlu dihitung dengan perhitungan yang tepat.

“Kami melihat bahwa jika penyelenggaraan itu dilakukan dengan penuh profesionalisme dan perhitungan yang tepat mestinya, karena untuk MotoGP dan World Superbike di 2022 itu kami yang membayar, pemerintah yang membayar, Kemenparekraf yang membayar saat itu. Jadi ini yang nanti perlu dikaji secara menyeluruh,” ungkap Sandi dalam The Weekly Brief pada 19 Juni 2023.

Leave a reply

Iconomics