Vaksinasi Massal Tahap I untuk Nakes di DKI Bagian dari Pembentukan Herd Immunity

0
408

Pemberian vaksin terhadap tenaga kesehatan terlebih dulu lantaran mereka profesi yang paling terdepan berinteraksi dengan pasien yang terinfeksi Covid-19. Karena itu, para tenaga kesehatan ini berpotensi terinfeksi 3 kali lipat dibandingkan dengan masyarakat umum.

“Itu sebabnya mereka divaksin terlebih dulu agar terlindungi secara individu dan berkontribusi untuk kekebalan kelompok (herd immunity),” tutur Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam acara Vaksinasi Massal Covid-19 Tahap I DKI Jakarta, Kamis (4/2).

Wiku mengatakan, penyelenggaraan vaksinasi tahap I ini harus sukses terutama untuk para tenaga kesehatan karena mereka yang merawat pasien Covid-19. Apalagi jumlah para tenaga kesehatan yang meninggal karena terinfeksi virus corona cukup tinggi. Karena itu, kata Wiku, para tenaga kesehatan ini harus dilindungi karena merupakan aset bangsa di masa depan.

Di samping itu, kata Wiku, program ini harus sukses karena memberi perlindungan tidak hanya untuk tenaga kesehatan melainkan juga masyarakat. Persiapan program ini disebut relatif cepat dan tidak berlama-lama dalam perencanaan walau tentu saja semua persiapannya harus bagus.

Baca Juga :   Wakil Ketua Komisi XI Usul Penguatan Payung Hukum soal Pemalsuan QRIS

“Ternyata dalam beberapa waktu saat ini kita sudah bisa memvaksin lebih dari 600 ribu tenaga kesehatan. Kecepatan memvaksin harus aman dan terkendali dari waktu ke waktu pasti meningkat,” kata Wiku.

Untuk saat ini, kata Wiku, proses membentuk kekebalan kelompok belum terjadi. Untuk membentuk kekebalan kelompok memerlukan jumlah yang cukup banyak untuk yang divaksin dan prosesnya tentu saja dimulai dari tahap I ini hingga nanti 70% warga Indonesia tervaksinasi dengan baik.

Karena itu, kata Wiku, tenaga kesehatan yang sudah divaksin belum bisa hidup seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19 dan harus tetap menjalani protokol kesehatan secara ketat. Benar vaksin merupakan salah satu cara agar masyarakat terlindungi dari Covid-19 tapi tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

“Proteksi ini akan muncul secara kolektif apabila kekebalan kelompok terbentuk secara komplit dan nanti kasusnya mulai hilang. Jadi, sementara belum hilang kasusnya harus menjalankan prokes secara ketat. Karena bisa saja orang yang sudah divaksin atau belum bisa terkena karena belum terbentuk kekebalan kelompok dengan baik,” kata Wiku.

Baca Juga :   Perhumas Menggelar Konvensi Humas Indonesia, Inilah Harapan Orang Nomor 1 di DKI Jakarta

Menurut Wiku, tujuan utama vaksinasi di masa pandemi bukan untuk pribadi tapi sebagai kontribusi membela negara untuk melindungi semua masyarakat. Ikut dalam program vaksin berarti mendorong semakin cepat semua tervaksinasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlindungan kolektif terhadap semua masyarakat Indonesia semakin cepat terbentuk.

“Secara global, semakin banyak di dunia yang tervaksinasi, maka herd immunity global juga akan terbentuk. Kita sebagai bangsa yang besar berkontribusi apabila melakukan vaksinasi ini dengan cepat. Karena kontribusi Indonesia besar untuk dunia,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics