Pengamat Sebut KIM Plus untuk Rebut Kursi Jakarta 1 dan Jegal Pencalonan Anies Baswedan

0
23
Reporter: Wisnu Yusep

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem diperkirakan akan gabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada perhelatan Pilkada DKI Jakarta. Dengan bergabungnya ketiga partai itu, maka gabungan parpol ini dinamai sebagai KIM Plus yang bertujuan memenangi Pilkada DKI Jakarta.

“Kelihatannya KIM Plus itu skemanya, formatnya, memborong partai politik agar tidak ada lawan, biar bisa lawan kotak kosong,” kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (7/8).

Ujang mengatakan, keberadaan KIM Plus selain memenangi kursi nomor 1 di DKI Jakarta, juga bertujuan menjegal Anies Baswedan yang ingin maju lagi di Pilkada DKI Jakarta. Walau sebenarnya Anies sudah mendapat dukungan dari PKS dan Nasdem untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Akan tetapi, kata Ujang, kedua partai yang mendukung Anies itu dinilai bisa pindah haluan ke KIM seperti yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut). PKS, misalnya, menegaskan mendukung Bobby Nasution menantu Presiden Joko Widodo sekaligus Wali Kota Medan yang mendapat dukungan dari partai KIM.

Baca Juga :   Pasca-Putusan MK, PKB Belum Tentukan Sikap tapi Berharap Kerja Sama dengan PKS dan Nasdem Berlanjut

“Lalu di Jawa Timur juga PKS dukung Khofifah (Indar Parawansa, Gubernur Jatim), di Banten juga PKS gabung,” tutur Ujang.

Sebagai informasi, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengumumkan bahwa akan ada KIM Plus untuk Pilkada Jakarta. KIM Plus itu merujuk kepada partai politik tambahan yang bergabung dengan gabungan partai pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

KIM Plus, lanjut Dasco, telah sepakat mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.

Leave a reply

Iconomics