Virus Corona: Ini Alasan Pemerintah Tetap Izinkan Masyarakat Mudik
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi menyatakan faktor ekonomi merupakan pertimbangan utama pemerintah tidak melarang masyarakat mudik ke kampung halamannya. Pemerintah mengaku telah mengkalkulasi semuanya sehingga mengambil keputusan demikian.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, setelah mengambil keputusan tersebut, pemerintah hanya sekadar mengimbau agar masyarakat tidak mudik sementara. Juga ingin mempertahankan agar roda perekonomian tetap berjalan.
“Jadi pertimbangan utama kita supaya juga ekonomi itu tidak mati sama sekali. Dan ini kami lihat setelah kita hitung semua ini mungkin pilihan yang terbaik. Dari banyak pilihan yang mungkin juga tidak cocok,” kata Luhut dalam siaran langsung telekonferensi ketika rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (2/4).
Luhut mengatakan, imbauan kepada masyarakat untuk tidak mudik itu untuk menjaga agar penyebaran wabah virus corona tidak meluas. Dan apabila masyarakat tersebut tidak mudik, maka pemerintah akan memberikan kompensasi kepada mereka.
“Jadi kita nggak mau (tidak mudik dibiarkan begitu saja). Jadi sekarang kita imbau kesadaran kalau mudik pasti bawa penyakit. Hampir pasti bawa penyakit. Kalau membawa penyakit itu di daerah terbukti ada yang meninggal, bisa keluargamu. Nah kita nggak mau itu, oleh karena itu kita anjurkan untuk tidak mudik. Nah, karena tidak mudik, kita harus beri kompensasinya di sini dan itu kita lakukan,” kata Luhut.
Soal pembatasan sosial skala besar (PSBB), menurut Luhut, Jokowi lebih memilih itu ketimbang lockdown. Alasannya, pemerintah tidak ingin masyarakat Indonesia paling bawah akan terdampak seperti di India dan Malaysia.
“Katakan kita lockdown, kita sudah lihat di India, kita lihat Malaysia. Di Tiongkok kan hanya di Hubei itu lockdown. Jadi dari pertimbangan-pertimbangan semua itu kita melihat ini dan sarankan ke presiden,” kata Luhut.