CSR KAI 2020 Serap Rp27 Miliar, Apa Rencana CSR 2021?

0
1241

Antrian check-in kereta api di Stasiun Gambir/Dok. KAI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengucurkan dana program Corporate Social Responsibilty (CSR) sebesar Rp27.009.422.062 untuk tahun 2020. Program tersebut disalurkan dalam bentuk Bina Lingkungan, Program Kemitraan, dan Community Relations.

“KAI secara berkelanjutan menjalankan program CSR untuk memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam siaran pers.

KAI mengatakan CSR telah mengacu ke ISO 26000 yang merupakan sebuah panduan agar penerapan CSR sudah sesuai dengan standar internasional.

Persero ini sudah melakukan lebih dari 300 kegiatan Bina Lingkungan pada 2020. Kegiatan yang dilakukan antara lain pemberian bantuan kepada para korban banjir di DKI Jakarta, bantuan kepada para difabel ke seluruh wilayah kerja KAI, bantuan sarana ibadah, serta bantuan untuk para korban bencana alam erupsi gunung merapi di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten.

Pada Program Kemitraan sejak Januari s.d November 2020, KAI menyebut telah menyalurkan bantuan kepada 2.443 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di berbagai wilayah. UMKM tersebut meliputi 7 sektor yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan jasa. Selain memberikan pembiayaan modal usaha, KAI juga melakukan pembinaan dan pelatihan oleh pakar di bidang masing-masing. Pelatihan tersebut meliputi proses produksi, pengemasan produk, pemasaran, dan sebagainya.

Baca Juga :   Legacy Erick Thohir: Ingin Jadikan Milenial dan Perempuan Pimpinan BUMN

Didiek mengatakan pada masa pandemi Covid-19, KAI melibatkan UMKM mitra binaan dengan memesan masker dan baju APD cover all dari mitra binaan yang selanjutnya diserahkan ke pihak terkait untuk didistribusikan kepada masyarakat dan sejumlah rumah sakit yang membutuhkan.

Adapun rencana CSR tahun 2021, seluruh CSR BUMN diwajibkan untuk mendukung program Sustainable Development Goals sesuai arahan Kementerian BUMN. KAI akan melakukan pengelolaan sampah dengan pilot project di Stasiun Bandung. KAI akan memberdayakan mitra CSR-nya untuk mengelola sampah tersebut. Sampah organik akan diolah menggunakan metode Black Souldier Fly (BSF) sedangkan sampah non organik akan diolah menjadi kreasi yang memiliki nilai ekonomi.

Selain itu, KAI akan terus berinovasi dalam memajukan UMKM binaannya. UMKM-UMKM yang bergerak di bidang kuliner akan disinergikan dengan aplikasi Lokomart, aplikasi milik anak perusahaan KAI, KAI Services.

Leave a reply

Iconomics