Erick Thohir Prioritaskan Perombakan di 15 Perusahaan BUMN
Kementerian Badan Usah Milik Negara (BUMN) masih fokus merombak jajaran direksi dan komisaris untuk 15 perusahaan BUMN terbesar. Apalagi sekitar 73% hasil laba bersih selama ini berasal dari 15 BUMN tersebut
“Strategi perombakan jajaran direksi dan komisaris akan fokus di sana. Laba bersih BUMN terbesar dari 15 itu. Sedangkan sisanya berasal dari 127 perusahaan BUMN berkontribusi 27% dari total laba bersih senilai Rp 210 triliun,” kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (10/1).
Berdasarkan fakta itu, kata Erick, pihaknya harus benar-benar menjaga 15 perusahaan BUMN tersebut. Tentu saja perusahaan BUMN lainnya tetap dijaga. Hanya ada skala prioritas, kata Erick.
Mengenai perombakan jajaran direksi dan komisaris di 15 BUMN itu, Erick memastikan sedang dalam proses assessment dan review ulang untuk menjaga kualitas kinerja perusahaan. Salah satunya dengan membentuk Tim Penilaian Akhir (TPA). Erick menyerahkan nama-nama calon direksi dan komisaris kepada para menteri yang bersangkutan serta meneruskannya kepada presiden.
Di masa mendatang, Erick berharap, para dewan direksi dan komisaris yang mampu mencapai target yang ditetapkan Kementerian BUMN dan mampu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik agar tetap dipertahankan posisinya. Dengn begitu, perusahaan BUMN akan tetap stabil.
“Saya ingin para direksi dan komisaris jangan gonta ganti nantinya. Mana ada kestabilan kalau kepemimpinannya gonta-ganti tiap 5 tahun,” kata Erick.
Sementara untuk dewan direksi dan komisaris yang gagal memenuhi standar Key Performance Index (KPI) atau tidak menjalankan tata kelola yang baik, menurut Erick, tentu saja perlu dirombak. Hal penting lainnya, kata Erick, agar perusahaan BUMN tidak lagi memalsukan laporan keuangannya.
“Itu bisa masuk tindakan kriminal. Apalagi kalau window dressing ini habis bawahnya kelihatan untung, tapi tidak ada kasnya, hanya bagi buat gaji bonus saja. Kemudian ada lagi yang terbitkan utang baru, dibikin proyek untuk disuntik ke perusahaan yang tidak visible, ini fraud bukan?” kata Erick.