Gegap Gempita Brand Indonesia Menggandeng Artis Korea
Hallyu atau Korean Wave di Indonesia sudah dimulai sejak 20 tahun lalu. Namun tren menggunakan selebritas Korea Selatan sebagai Brand Ambassador (BA) atau bintang iklan produk Indonesia baru merebak beberapa tahun belakangan. Industri K-Pop masih sangat digemari saat ini dan menjadi budaya populer terutama dikalangan generasi muda. Menurut data yang dikeluarkan oleh The Korea Foundation menyatakan para penggemar K-Pop yang tinggal di Asia dan Oceania memiliki jumlah tertinggi yaitu 70,59 juta anggota dengan 457 fans club atau khusus bagi penggemar grup musik K-Pop sering disebut Fandom. Hal ini yang memicu keputusan penggunaan selebritas Korea sebagai BA sebuah produk.
Pemilihan selebritas Korea yang akan menjadi ikon suatu produk tentunya dipengaruhi berbagai faktor, selain image yang positif, banyaknya jumlah penggemar serta seberapa luas tokoh selebritas tersebut dikenal tentunya menjadi pertimbangan dalam proses pemilihan tersebut. Terutama bagi idol grup terdapat kebiasaan bahwa penggemar selalu membeli apapun yang dipromosikan idolanya sebagai bentuk kesetiaan. Oleh karena itu semakin banyak penggemar yang dimiliki idola maka semakin tinggi tingkat penjualan produk yang dipromosikan.
Bagi selebritas, era dimana platform sosial media menjadi kebutuhan sehari-hari dapat menjadi alat untuk menjaring penggemar. Sedangkan bagi Fandom, sosial media dimanfaatkan sebagai akses informasi mengenai hal yang berkaitan dengan idolanya dan wadah berkumpulnya sesama penggemar. Berdasarkan hal ini, sosial media saat ini seringkali menjadi tolok ukur seberapa besar popularitas dari seorang selebritas. Twitter sebagai salah satu platform media sosial merilis data #KpopTwitter 2020, dimana Indonesia berada di peringkat ke-4 sebagai negara dengan jumlah penggemar K-Pop terbanyak di Twitter, di bawah Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan. Serta peringkat ke-3 pada daftar negara dengan jumlah cuitan K-Pop terbanyak di Twitter, di bawah negara Thailand dan Korea Selatan.
Sementara itu, berdasarkan penonton Youtube terdapat 26,55 miliar tayangan K-Pop yang 89,1%-nya berasal dari luar negara Korea Selatan. Negara dengan penonton tertinggi adalah Indonesia (2,62 miliar penonton, 9,9%), Thailand (2,15 miliar, 8,1%), Vietnam (1,96 miliar, 7,4%) dan AS (1,95 miliar, 7,4%). Jumlah ini menunjukkan popularitas tinggi dari K-Pop di Asia Tenggara. Berkat kemudahan serta cepatnya akses untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi menyebabkan kegiatan pemasaran juga semakin mudah. Hal ini yang kemudian menjadi barometer bagi pemilik produk dalam menggaet selebritas Korea untuk diajak bekerja sama. Faktor yang menjadi penentu tentu saja seberapa berpengaruh selebritas tersebut dalam dunia sosial media yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan atensi terhadap produk yang dipromosikan. Baru-baru ini, McDonalds menggandeng BTS dengan menghadirkan produk BTS Meal yang ludes dilahap pasar di hari pertama diluncurkan di Indonesia. Namun, tak hanya McDonalds yang memanfaatkan artis-artis Korea untuk memobilisasi penjualan produk-produknya.
Berikut ulasan produk Indonesia yang telah menggandeng selebritas-selebritas Korea sebagai ‘wajah’ dalam promosinya;
Halaman Berikutnya