The Iconomics Gelar PR Summit 2023, Berikut Ini Rangkaian Acaranya

0
297
Reporter: Rommy Yudhistira

The Iconomics menggelar “4th Indonesia Public Relations Summit 2023” dengan tema Innovation for Reputation yang berlangsung dari 3 hingga 4 Agustus 2023 di Hotel JS Luwansa, Karet Kuningan, Jakarta. Lewat acara tahunan ini, The Iconomics menyiapkan berbagai sesi seperti workshop, seminar, dan award sebagai penutup rangkaian acara bagi para insan public relation (PR) di Indonesia.

Mengawali Indonesia PR Summit 2023, Director of Brand, Research & Strategy The Iconomics Alex Mulya mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini diisi beberapa pembicara yang ahli dalam bidangnya seperti Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi Publik dan Kehumasan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Hery Kurniawan, Chief Executive Officer Nexus Risk Mitigation & Strategic Communication Firsan Nova, Communication Director Rajawali Foundation yang juga Wakil Sekretaris Umum I Perhumas Fardila Astari, dan Dewan Pengurus Nasional Institute of Certified Sustainability Practitioners Stella Septania.

Lalu, akan ada Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi yang menyampaikan pidato kuncinya dalam seminar. Adapun pembicara yang akan mengisi sesi seminar yaitu Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono, Former VP Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) Silih Agung Wasesa, Associate Professor di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies Nyarwi Ahmad, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Juri Ardiantoro, dan Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia (PAFI) Agung Laksamana.

Baca Juga :   Praktisi PR Dituntut untuk Terus Mengembangkan Kapabilitasnya

“Besok sore akan ditutup dengan PR Awards 2023 dari The Iconomics,” kata Alex saat membuka acara di Luwansa, Kamis (3/8).

Membuka sesi workshop, Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi Publik dan dan Kehumasan Perhumas Hery Kurniawan menuturkan, terdapat 2 hal penting yang menjadi kunci yaitu flexibility dan adaptability.

“Ini adalah 2 hal yang menurut kami penting untuk bisa menjadi kesuksesan PR di masa depan,” ujar Hery.

Memasuki sesi workshop kedua, Chief Executive Officer Nexus Risk Mitigation & Strategic Communication Firsan Nova memaparkan, pentingnya memahami relasi isu manajemen dan krisis manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. Fungsi PR yang sebenarnya adalah untuk menjalin dan menjaga hubungan antara korporasi dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti konflik.

Untuk meminimalisir persoalan, kata Firsan, insan PR harus memiliki kemampuan mendengar yang baik. Krisis isu yang negatif harus dapat diselesaikan dengan mendengar segala hal yang berkaitan dengan masalah tersebut.

“Itu skill yang penting untuk dimiliki. Sebetulnya ada banyak,” ujar Firsan.

Baca Juga :   Anggota Komisi IV Ini Minta Pemerintah Hadir Jamin Udara yang Sehat untuk Rakyat

Pada sesi ketiga, Communication Director Rajawali Foundation yang juga Wakil Sekretaris Umum I Perhumas, Fardila Astari mengatakan, insan PR harus dapat mengelola reputasi dan brand trends dalam suatu perusahaan.

Berdasarkan hasil riset, kata Fardila, masih terdapat di bawah 50% organisasi yang secara aktif mengelola reputasi, memasukan risiko reputasi menjadi salah satu hal yang masuk dalam risiko manajemen, serta melakukan perencanaan dan menerapkan strategi untuk meningkatkan strategi.

Masih hasil riset yang sama, kata Fardila, organisasi tersebut juga mampu mendemonstrasikan dampak reputasi terhadap bisnis, mengembangkan format dan konten publisitas dan komunikasi baru, memiliki strategi pengelolaan reputasi CEO, dan menerapkan model pengukuran untuk menguji keefektifan baik dari sisi komunikasi, stakeholders trust management, dan pengukuran reputasi CEO.

“Reputasi itu bicara soal kepercayaan, keandalan, kredibilitas, dan corporate social responsibility,” kata Fardila.

Menutup sesi acara, Dewan Pengurus Nasional Institute of Certified Sustainability Practitioners Stella Septania menjelaskan bahwa, insan PR perlu memahami perbedaan mendasar antara sustainability dengan environmental, social, and corporate governance (ESG) dalam suatu perusahaan dan organisasi.

Baca Juga :   Kemendag Bidik Sektor Produk Halal, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan, Ini Alasannya

Sustainability dan ESG, kata Stella, memiliki sudut pandang yang berbeda karena keberlanjutan berhubungan antara aktivitas perusahaan yang dapat berdampak pada lingkungan dan masyarakat. Sementara ESG merupakan segala sesuatu yang terjadi di luar perusahaan akan berdampak dan berpengaruh pada kelangsungan perusahaan termasuk dalam hal profit.

“Jadi ini 2 perspektif yang berbeda,” ujar Stella.

Acara ini juga turut didukung asosiasi, perguruan tinggi dan media massa. Asosiasi yang memberikan dukungan acara ini meliputi Perhumas, PAFI, APPRI, IPRA Humas, APRN, dan H3 Jakarta. Perguruan tinggi yang turut mendukung adalah Universitas Bakrie dan Indonesia Banking School.

 

The Iconomics- PR Summit 2023- CEO Nexus

The Iconomics- PR Summit 2023- MB SSF

The Iconomics- PR Summit 2023- Wasekum Perhumas

The Iconomics- PR Summit 2023- Waka Perhumas

Leave a reply

Iconomics