Resmi Go Public, Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) Bidik Pasar Karbon

0
329

PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/8). Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi ini membidik pasar karbon, apalagi September nanti bursa karbon akan terbentuk.

Pada hari pertama debutnya di lantai Bursa, harga saham MUTU naik hingga batas atas kenaikan alias Auto Rejection Atas (ARA). Mengutip RTI harga sahamnya naik 34,25% ke level Rp145 per saham, dari harga perdana Rp108 per saham.

Arifin Lambaga, Direktur Utama PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) mengatakan perusahaan yang bergerak di industri jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi masih terbatas di Indonesia. Bahkan perseroan merupakan perusahaan sertifikasi pertama di Indonesia yang terakreditasi sebagai Lembaga Verifikasi dan/atau Validasi (LVV) Gas Rumah Kaca oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

“OJK akan menyelenggarakan burasa karbon pada September 2023 yang menjadi peluang bagi Mutu, mengingat potensi ekonomi karbon di Indonesia sangatlah besar mencapai Rp8000 triliun. Mutu siap menangkap peluang ini karena Mutu sebagai perusahaan/lembaga verifikasi dan validasi yang telah terakreditasi sejak 2015,” ujar Arifin di Main Hall BEI, Rabu (9/8).

Baca Juga :   Setelah IPO, Sunindo Pratama Tbk. (SUNI) Tambah Kapasitas Produksi Pipa Seamless

Arifin mengatakan perusahaan-perusahaan yang masuk di dalam LVV masih sedikit. Tentu ini mejadi peluang bagi Mutu untuk mengambil potensi yang ada di dalam pasar tersebut.

“Mutu telah terlebih dahulu merambah pasar karbon sejak 2015 dan telah memfasilitasi negara-neagra Eropa untuk menerbitkan ratusan sertifkat dengan skema International Sustainability and Carbon Certification. Di samping itu, Mutu telah terlibat di dalam penerbitan laporan karbon yang mengikuti skema Joint Crediting Mechanism,” ujarnya.

Dalam penawaran umum perdana ini, PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) melepaskan sebanyak 942.857.200 saham biasa atas nama, atau sebanyak 30% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga perdana Rp108 per saham, dana yang diperoleh mencapai Rp101,82 miliar.

Leave a reply

Iconomics