Setelah Fasilitas Minyak Saudi Diserang, AS Jadi Pemasok Terbesar Global
Setelah serangan ke fasilitas ladang minyak Arab Saudi pada Sabtu (14/9) kemarin, Amerika Serikat kini menjadi pemasok minyak mentah terbesar di dunia. Serangan ke fasilitas minyak Saudi mengganggu produksi minyaknya hingga separuh dari total produksi mereka per hari.
AS juga menjadi pemasok terbesar minyak mentah menggeser posisi Saudi lantaran produksinya yang cukup besar. Seperti diberitakan Reuters pada Minggu (15/9), Arab Saudi belum mau menjelaskan dampak serangan fasilitas minyaknya itu dan berapa besar sesungguhnya berdampak kepada produksi minyak mentah mereka.
Beberapa sumber menyebutkan, serangan itu mengakibatkan pasokan global berkurang 5 hingga 6 juta barel per hari atau setara 5% hingga 6% dari pasokan global. Saudi merupakan pemimpin OPEC secara de facto dan dinilai sebagai stabilisator cadangan minyak dunia.
Informasi menyebutkan Saudi akan segera memulihkan pasokan minyak mereka untuk global dalam beberapa hari mendatang. Karena kejadian ini akan memacu AS meningkatkan produksi minyak mereka. Dengan demikian, untuk sementara AS akan mengambil alih posisi Saudi sebagai negara produsen minyak terbesar pada tahun ini.
Saat ini, AS memasok minyak mentah sekitar 15% dari kebutuhan global. Selain AS, negara lain yang mempunyai cadangan minyak yang besar adalah Iran dan Venezuela. Akan tetapi, kedua negara mengalami penurunan ekspor minyak mentah lantaran sanksi dari AS.
Iran, misalnya, mengalami penurunan ekspor hingga 2 juta barel per hari sejak sanksi diberlakukan. Pun dengan Venezuela yang mengalami penurunan ekspor minyak secara signifikan.