Divestasi Bisnis Supermarket Beres, Hero Supermarket Tbk Ganti Nama Jadi DFI Retail Nusantara Tbk
PT Hero Supermarket Tbk mengumumkan perubahan nama dan logo menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk pada paparan publik di kantor pusat Perseroan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/12).
Perubahan nama ini sudah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada hari yang sama.
Perubahan nama, serta logo perusahaan ini dilakukan setelah emiten dengan kode saham HERO ini menyelesaikan divestasi lini bisnis supermarket ke pihak terafiliasi yaitu PT Hero Retail Nusantara pada akhir Juni lalu.
Hadrianus Wahyu Trikusumo, Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk mengatakan, divestasi lini usaha supermarket memungkinkan Perseroan untuk sepenuhnya fokus pada dua lini bisnis yaitu Guardian dan IKEA.
“Sejalan dengan perubahan strategi bisnis kami, dengan senang hati kami memperkenalkan nama perusahaan kami yang baru. Perubahan ini menandai babak baru dalam perjalanan kami, memperkuat bisnis Guardian dan IKEA,” ujar Wahyu.
PT Hero Supermarket didirikan Muhammad Saleh Kurnia pada 1971 dengan nama PT Hero-Mini Supermarket. Saat ini, pemegang saham PT Hero Supermarket Tbk adalah Mulgrave Corporation B.V. (63,59%), The Dairy Farm Company Ltd (17,45%), Clsa Ltd-Client/Trust Account (8,26%) dan Masyarakat (10,7%).
Sementara itu, PT Hero Retail Nusantara didirikan pada 20 Februari 2024. Sebanyak 98% saham perusahaan ini milik PT Hero Intiputra.
Transaksi ini masuk kategori transaksi dengan pihak terafiliasi karena Ipung Kurnia yang menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Hero Supermarket Tbk. secara bersamaan juga menjabat sebagai Direktur PT Hero Retail Nusantara.
Mengutip keterbukaan informasi pada April lalu, objek dari transaksi ini adalah pengalihan segmen bisnis Hero Supermarket dari PT Hero Supermarket Tbk ke PT Hero Retail Nusantara. Namun sebagai bagian dari pengalihan ini, PT Hero Supermarket Tbk juga setuju untuk menyewakan beberapa toko, pusat distribusi, dan ruang kantor yang dimilikinya kepada PT Hero Retail Nusantara.
Berdasarkan perjanjian, nilai untuk pengalihan segmen bisnis Hero Supermarket ini adalah Rp135 miliar sebelum pajak yang berlaku.
Penjualan bisnis supermarket ke pihak terafiliasi dilakukan setelah PT Hero Supermarket Tbk menjajaki kemungkinan mengalihkan segmen bisnis tersebut ke beberapa pihak non-terkait yang terlibat dalam bisnis ritel.
Namun, seperti tertulis dalam keterbukaan informasi, Perseroan menghadapi kurangnya minat dari pihak non-terkait tersebut. Oleh karena itu, Perseroan menawarkan kesempatan kepada PT Hero Retail Nusantara untuk mengakuisisi segmen bisnis supermarket tersebut.
Kinerja Keuangan
Di bawah nama baru, PT DFI Retail Nusantara Tbk, saat ini Perseroan mengoperasikan tujuh jaringan ritel IKEA dan sekitar 340 jaringan Guardian. Selain penjualan secara offline atau toko-toko fisik, Perseroan juga terus memaksimalkan penjualan secara daring.
Guardian terus memperluas jaringan toko hingga mencapai lebih dari 340 toko di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk di Bali, Jawa, Kalimantan, Lombok, dan Sumatra. Selain itu, Guardian merayakan ulang tahun ke-34 dengan menyelenggarakan acara Guardian Run 2024, yang diikuti lebih dari 6.000 peserta. Acara ini menegaskan komitmen Guardian dalam mempromosikan gaya hidup sehat dengan cara yang menyenangkan dan kemudahan aksesibilitas.
Tahun 2024 juga menandai ulang tahun ke-10 IKEA di Indonesia. IKEA terus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian lokal dengan memperluas kemitraan dengan produsen Indonesia dan mendukung wirausaha sosial melalui kerja sama dengan Instellar. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi kelompok marginal melalui pendekatan berkelanjutan.
“Kami berterima kasih kepada pelanggan, karyawan dan mitra bisnis kami yang telah menjadi bagian dari pertumbuhan dan transformasi PT DFI Nusantara” kata Wahyu.
“DFI Nusantara akan terus fokus pada peningkatan produktivitas penjualan dan penerapan pengendalian biaya, serta mempermudah akses bagi keluarga dan masyarakat Indonesia” tambahnya.
Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,38 triliun untuk sembilan bulan pertama 2024, meningkat 3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Laba dari operasi yang dilanjutkan mencapai Rp 24 miliar, membalikkan kerugian Rp 261 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, didorong oleh pertumbuhan laba di bisnis Guardian Health and Beauty serta penghematan biaya yang berhasil dilakukan di IKEA. Total laba yang dibukukan untuk periode tersebut termasuk dari keuntungan divestasi operasi Hero Supermarket dan penjualan properti non-inti yang mencapai Rp 184 miliar, naik dari Rp 19 miliar pada tahun sebelumnya.
Guardian Health and Beauty terus menunjukkan kinerja yang kuat dengan pertumbuhan dua digit dalam penjualan yang sebanding dan peningkatan laba yang solid selama periode ini. Peningkatan kunjungan di mal premium dan lokasi wisata serta optimasi rentang produk, menjadi kunci keberhasilan segmen ini. Selain itu, Guardian juga memperluas kehadiran omnichannel untuk meningkatkan aksesibilitas pelanggan.
Meskipun penjualan IKEA mengalami penurunan akibat penurunan kunjungan ke toko, Perseroan berhasil mengurangi kerugian secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalui melalui berbagai inisiatif penghematan biaya yang efektif.
IKEA terus fokus pada peningkatan daya tarik toko, optimalisasi tata letak, dan perbaikan alat belanja. Upaya berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan produk mencakup peninjauan model impor, peningkatan sumber daya lokal, dan penyesuaian rantai pasokan, didukung oleh strategi pemasaran yang lebih efektif untuk meningkatkan relevansi lokal.