Neraca Perdagangan Melanjutkan Surplus di Februari 2025

0
32
Reporter: Rommy Yudhistira

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari sebesar US$ 21,98 miliar atau naik 2,58% dibandingkan Januari 2025. Bila secara tahunan, naik 14,05% dibandingkan Februari 2024. Impor Indonesia tercatat sebesar US$ 18,86 miliar, atau naik 5,18% dari Januari 2025, dan naik 2,30% jika dibandingkan dengan periode Februari 2024.

Dari sisi kinerja ekspor, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan ekspor non-minyak dan gas bumi (migas) Februari 2025 mencapai US$20,84 miliar, naik 2,29%  dari bulan sebelumnya. Kenaikan ekspor non-migas pun berlaku sebesar 15,40%, jika dibandingkan dengan periode Februari 2024.

Amalia melanjutkan dari 10 komoditas dengan nilai ekspor terbesar, komoditas yang mengalami lonjakan tertinggi yakni lemak, dan minyak hewan nabati sebesar US$ 794,1 juta atau meningkat 37,04%. Sedangkan yang mengalami penurunan terbesar adalah nikel dan barang turunannya sebesar US$191,5 juta atau merosot 26,18%.

Untuk kinerja impor, Amalia mengatakan impor migas Februari 2025 senilai US$2,87 miliar, atau naik 15,50% dari Januari 2025. Angka itu menurun 3,76% apabila dijejerkan dengan kinerja impor migas Februari 2024. Sedangkan, impor non-migas Februari 2025, BPS mencatat sebesar US$15,99 miliar, atau tumbuh 3,52% dibandingkan Januari 2025, dan naik 3,47% dari Februari 2024.

Baca Juga :   Momentum Pandemi Covid-19, BPS Luncurkan Wajah Baru Pelayanan Statistik Terpadu

Amalia melanjutkan dari 10 golongan barang utama non-migas, golongan logam mulia dan perhiasan/permata tercatat meningkat paling tinggi sebesar 0,33 miliar atau melesat 110,26 dibandingkan Januari 2025. Sementara golongan mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai US$0,12 miliar atau turun 4,47%.

Selain itu, Amalia menjelaskan bahwa neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami surplus US$3,12 miliar pada Februari 2025. Amalia mengatakan surplus berasal dari transaksi perdagangan sektor non-migas sebesar US$4,84 miliar. Sementara sektor migas mengalami defisit US$1,72 miliar.

“Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia Januari-Februari mencapai US$ 6,61 miliar. Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Amalia dalam konferensi pers daring pada Senin (17/03/2025).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics