Cerita Wakil Rektor Unair Surabaya Tentang Digitalisasi di Kampus

0
260
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Pandemi Covid-19 telah menjadi katalis dalam percepatan digitalisasi, termasuk di bidang pendidikan. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Universitas Airlangga, Muhammad Madyan mengatakan Covid-19 memberikan dampak negatif, namun ada sisi positifnya terkait penggunaan teknologi.

“Kalau kita teliti lagi itu juga ada aspek positifnya, terutama dalam hal penggunaan teknologi digital. Dalam pembelajaran itu, mau tidak mau tadi sudah dikatakan bahwa penggunaan teknologi digital itu sangat massif,” kata Madyan dalam Forum Digital (Fordigi) Goes to Campus di Universitas Airlangga pada Rabu (31/05/2023).

Muhammad Madyan melihat kuliah secara daring masih akan menjadi tren ke depan. Pasca Covid-19, tidak serta merta melepaskan pembelajaran secara daring. Pembelajaran yang memungkinkan dengan daring akan terus dilanjutkan, tetapi bila ada pembelajaran yang memang mengharuskan tatap muka maka akan dilakukan secara langsung tatap muka.

Pemanfaatan teknologi tak hanya dilakukan dalam pembelajaran. Saat ini, Universitas Airlangga tengah membangun Airlangga Resources Planning (ARP) terkait perencanaan sumber daya.

“Kami sedang membangun yang namanya ARP (Airlangga Resources Planning), Perencanaan Sumber Daya Universitas Airlangga yang melingkupi sistem keuangan, sistem sumber daya manusia, sistem sarana prasarana, dan sistem pengadaan & jasa. Dan arahnya adalah pengurangan cash pada tingkatan fakultas maupun unit yang ada di Universitas Airlangga,” ungkapnya.

Baca Juga :   KemenkopUKM Dorong Digitalisasi Pasar Rakyat, Berkolaborasi dengan Startup Lokal

Madyan menyebutkan bahwa pihaknya mendorong pengurangan cash karena dapat mengefisensikan kegiatan. Ia mencontohkan dalam pengelolaan logistik di tiap fakultas membutuhkan barang yang sama namun harga yang didapatkan bisa berbeda. Dengan solusi teknologi tersebut memungkinkan menyediakan barang yang sama dengan harga yang sama.

Universitas Airlangga juga mengimplementasikan e-Kartu Tanda Mahasiswa (e-KTM). Mahasiswa akan dengan cepat mendapatkan KTM, tanpa harus menunggu dalam waktu lama untuk mendapatkan KTM.

“Pada waktu itu, mahasiswa Universitas Airlangga itu menunggu kartu dari bank itu lama sekali bisa sampai 1,2,3 bulan. Maka pada waktu itu, saya ambil alih saja. Ini harus menerapkan e-KTM. Sekarang ini, semuanya sudah mendapatkan e-KTM pada saat masuk di Universitas Airlangga,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics