Cara BRI Membuat Generasi Milenial dan Z Tak Angkat Kaki dari BRI

0
1274

Salah satu karakter generasi milenial dan Z yang menjadi tantangan bagi perusahaan adalah sifat mereka yang cepat bosan. Karakter inilah yang membuat generasi kelahiran tahun 1980-an hingga 1990-an ini  tak jarang gampang berpindah perusahaan tempat mereka bekerja.

Divisi sumber daya manusia (HR) pun harus memahami betul karakter-karakter  generasi milenial dan Z ini agar aspirasi mereka bisa diakomodasi oleh perusahaan sehingga mereka enggan angkat kaki dari perusahaan.

Selain mudah bosan dan melek teknologi, menurut Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Aestika Oryza Gunarto, beberapa karakter generasi milenail dan Z adalah butuh perhatian, ambisius, achievement oriented, mandiri, adaptif, berpikiran terbuka dan toleran.

Berdasarkan karakter tersebut, menurut Aestika, secara umum ada delapan cara yang dilakukan perusahaan untuk memikat para karyawan generasi milenial dan Z ini. Pertama, provide frequnet & clear communictaion. Gen Z dan milenial senang dengan arahan dan feedback.

Kedua, connect with why. Hubungkan pekerjaan dengan alasan di baliknya. Ketiga, adopt a digital-first mindset. Integrasikan teknologi dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam bekerja.

Baca Juga :   Bentar Lagi Prabowo Dilantik, Menanti Janjinya Tekan Kemiskinan

Keempat, incorporate flexibility in the workpalce. Gen Z dan milenial senang dengan fleksibilitas sehingga mereka dapat produktif sekaligus mengatur jadwalnya sendiri.

Kelima, empower them with independence. Berikan Gen Z dan milenial kesempatan untuk menyalurkan kreatifitas dan menentukan pilihan. Keenam, prioritize development & growth. Gen Z dan milenial ingin belajar dan tumbuh agar tidak stagnan.

Ketujuh, ask and involve them. Gen Z dan milenial ingin merasa dilihat dan didengar. Kedelapan, integrate training & development with their career goals. Cara terbaik untuk memberdayakan karyawan adalah melalui pelatihan dan pengembangan.

BRI sendiri menurut Aestika memiliki komposisi karyawan milenial dan Gen Z yang banyak yaitu 78% generasi milenial dan 5% generasi Z. Sementara generasi X hanya 16% dan boomers hanya 1%.

“Dominasi generasi muda ini membuat BRI saat ini sudah bertransformasi dengan organisasi yang lebih agile dan dengan budaya berinovasi. Karena transformasi yang dilakukan oleh BRI adalah transformasi culture dan transformasi digital,” ujar Aestika dalam forum ‘Employee Engagement-Public Affairs’ yang digelar Theiconomics dan Public Affairs Forum Indonesia (PAFI), Rabu (2/3).

Baca Juga :   BRI Tebar Dividen Interim Rp84 per Lembar Saham, Simak Jadwalnya

Aestika mengatakan dalam memikat kaum milenial dan Gen Z, BRI berangkat dari visi bahwa BRI menjadi home to the best talent bagi para talenta muda Indonesia. “Di sini[mereka] diberikan kesemapatan untuk menentukan suksesnya sendiri, dengan diberi kesemapatan untuk development, career path yang jelas, dan achivement,” ujarnya.

Dengan tagline ‘memberi makna Indonesia’ BRI group adalah tempat berkarya dimana generasi muda tidak hanya diberikan kesemptan belajar, berprestasi, tumbuh dan berkembang tetapi juga berkontribusi untuk Indonesia.

Untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi karyawan terutama generasi milenial dan Z, Aestika mengatakan BRI menciptakan ruang kerja co-working space baik di kantor pusat maupun cabang-cabang. Ruang kerja co-working space bertujuan untuk membantu pembentukan budaya kolaborasi dan open minded dalam melaksanakan tugas dan koordinasi/komunikasi.

Suasana kerja yang kondusif juga tercipta melalui flexible working yaitu bekerja lebih fleksibel dari sisi tempat dan waktu kerja yang dinamis disesuaikan dengan kategori pekerjaannya.

Selain suasana kerja yang kondusif, mendekatkan pekerjaan dengan kehidupan (work life integration) juga dilakukan BRI. Aestika mengatakan di BRI terdapat 24 komunitas minat par karyawan mulai dari olaraga, seni hingga teknologi. “Mereka [karyawan] bebas menentukan mau ke arah mana bisa mem-balance dari kegiatan sehari-sehari yang dibutuhkan,” ujarnya.

Baca Juga :   2 Isu Besar Ini Dinilai Membuat BUMN Tidak Berjalan Sebagaimana Mestinya

Upaya berkelanjutan untuk membuat karyawan betah dan merasa memiliki (belongingness) terhadap perusahaan di lakukan oleh BRI melalui gaji yang kompetitif (competitive salary), insenitf sesuai kinerja (insentive base performance), bonus, kepemilikan saham untuk karyawan (employee stock alocation), dan program jaminan hari tua (pension fund). Selain itu, pemberian beasiswa bahkan hingga ke universitas top dunia juga dilakukan untuk mendukung pengembangan karyawan. Program yang tak kalah penting juga adalah kewajiban karyawan untuk melakukan cuti minimal lima hari dalam setahun serta program soft loan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics