
Bahlil: Sepanjang Sesuai Aturan, Penundaan Pemilu 2024 Berdampak Positif untuk Investasi

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Dokumentasi Fraksi PKB
Iconomics - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berdampak positif untuk investasi. Apalagi dilakukan secara komprehensif dan sesuai dengan mekanisme perundang-undangan yang berlaku.
“Pengusaha itu membutuhkan kepastian stabilitas politik. Dalam pandangan saya itu akan bagus untuk investasi. Tapi selama memenuhi kaidah aturan sesuai dengan undang-undang (UU) dan mekanisme tata kelola negara,” kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/3).
Bahlil mengatakan, wacana penundaan Pemilu 2024 pernah digulirkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, merupakan suatu hal yang sah dilakukan. Apalagi wacana tersebut di tingkat parlemen yang merupakan lembaga demokrasi.
“Orang mau cerita apa saja boleh termasuk penundaan pemilu. Jadi jangan diharamkan barang yang tidak haram,” ujar Bahlil.
Wacana penundaan pemilu, kata Bahlil, menjadi hal yang wajar untuk disampaikan selama masih dalam koridor yang konstruktif untuk memberikan kebaikan bagi rakyat, bangsa, dan negara. “Tinggal bagaimana proses di parlemen. Bagaimana boleh atau tidak. Monggo diselesaikan di sini. Yang penting jangan meminta memisahkan diri dari RI saja. Kan begitu,” ujar Bahlil.
Sebelumnya, selain Muhaimin, wacana penundaan Pemilu 2024 juga pernah diungkapkan Bahlil ketika menjadi pembicara dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia pada Januari lalu. Ketika itu, Bahlil mengatakan, rata-rata pelaku usaha menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden dengan pertimbangan tingkat perekonomian nasional.
“Mereka baru selesai babak belur persoalan kesehatan (pandemi Covid-19), Ini dunia usaha baru mau naik, tiba-tiba ditimpa lagi dengan persoalan politik. Itu hasil diskusi saya dengan mereka,” kata Bahlil.