Bentuk Panja, Komisi IV Ingin Pastikan Perusahaan Tambang Jaga Lingkungan Hidup

Iconomics - Komisi IV DPR mendesak perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia agar menjaga kualitas lingkungan hidup di sekitar daerah operasionalnya. Karena, tanpa itu, maka baik manusia maupun hayati serta fauna di sekitarnya akan rusak dan punah.

Karena itu, kata Wakil Ketua Komisi IV G. Budisatrio Djiwandono, pihaknya membentuk Paniti Kerja (Panja) Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan untuk menyelesaikan masalah lingkungan dengan mitra kerja. Soalnya, pencemaran dan kerusakan lingkungan menimbulkan dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.

“Perlu upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan. Apabila tidak dikelola dengan baik, berpotensi besar menurunkan kualitas lingkungan hidup dan berpengaruh terhadap kesehatan manusia,” tutur Budi seperti dikutip situs resmi DPR beberapa waktu lalu.

Seperti Budi, rekannya di Komisi IV, Hanan A. Rozak juga mengingatkan perusahaan tambang agar menepati janjinya untuk menjaga kelestarian lingkungan yang yang tercantum dalam AMDAL. Karena itu, di masa mendatangan diusulkan agar dibuat matriks janji menjaga lingkungan, sehingga menjadi acuan untuk evaluasi komitmen perusahaan terhadap lingkungan hidup.

“Kami harap dibuatkan matriks yang berisi janji (komitmen menjaga lingkungan hidup) itu sebagai alat ukur. Semua dikembalikan kepada aturan, juga fungsi pengawasan, yang kita pegang ini adalah aturan. Jika pelanggaran tersebut dari kelalaian tadi atau sebab lain, maka kita lihat matriks janji itu,” kata Hanan.

Untuk diketahui, pertemuan tersebut membahas soal pencegahan dan pengendalian pencemaran serta kerusakan lingkungan dampak operasional perusahaan tambang. Dalam pertemuan itu dihadirih sejumlah petinggi perusahaan tambang di Indonesia seperti PT Antam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Rayon Utama Makmur, PT Prima Pasir Coal Indonesia, PT Vale Indonesia, dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.