
Kemenkes Diminta Berkoordinasi dengan Dinkes Subang Selidiki Meninggalnya Ibu Hamil

Tangkapan layar YouTube, anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo/Iconomics
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Subang untuk menginvestigasi kasus meninggalnya ibu hamil di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Ciereng, Subang, Jawa Barat. Kasus ini dinilai perlu diselidiki secara menyeluruh atas peristiwa itu.
“Karena kita tidak sekali dua kali mendengar pasien meninggal di jalan atau tidak mendapat perawatan yang sebagaimana mestinya,” kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo dalam keterangan resminya, Rabu (8/3).
Rahmad mengatakan, penjelasan pihak RSUD Ciereng yang menyebutkan bahwa saat itu ruang ICU penuh, sehingga ibu hamil tersebut tidak tertangani dengan baik. Yang perlu ditekankan, dalam kondisi darurat, pihak rumah sakit seharunya mengambil tindakan menolong pasien terlebih dahulu.
Seharusnya, kata Rahmad, pasien dapat ditangani hingga keluar dari kondisi darurat, dan memberitahu keluarga apabila mengambil suatu tindakan terhadap pasien. “Apa yang disampaikan rumah sakit itu sudah salah. Mengetahui bahwa itu sudah cito, mengetahui itu dalam suasana darurat, masih mengatakan bahwa ICU penuh. Itu pelanggaran dari sisi administrasi dan kerumahsakitan,” ujar Rahmad.
Sementara itu dalam klarifikasinya, Direktur Utama RSUD Ciereng Ahmad Nasuhi mengatakan, pihaknya sempat menangani ibu hamil bernama Kurnaesih (39 tahun) untuk dibawa ke ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek). Sesampainya di sana, bidan yang tengah bertugas kebingungan lantaran ruang ICU yang ada saat itu dalam keadaan penuh.
“Di Ponek kaget, ini pasien yang mana. Tadi dikasih tahu bahwa ICU penuh. Jadi dalam kondisi seperti ini bukan kita menolak, karena kalau dioperasi mau taruh di mana?’ tutur Ahmad.
Leave a reply
