Soal Tidak Hadir di Pansus Angket Haji, Menag Beralasan Tidak Ada Surat Panggilan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menepis tudingan Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR yang menyebutnya mangkir 2 kali dari panggilan. Yaqut merasa tidak mengerti mengapa Pansus Angket menuduhnya mangkir dari panggilan padahal tidak pernah menerima surat apapun.
Karena itu, kata Yaqut, pihaknya ingin tahu kebenaran surat panggilan Pansus Angket Haji itu. “Sampai saya datang ketemu kawan-kawan ini, saya belum pernah mendapatkan surat panggilan itu. Bisa dicek di kesekretariatan, kesekjenan DPR, kan bisa dicek ya,” kata Yaqut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/9).
Kendati begitu, kata Yaqut, pihaknya bukan tidak ingin menghindari Pansus Angket Haji sekalipun tidak ada surat panggilan kepadanya. Yaqut beralasan belum bisa menghadiri Pansus Angket Haji karena padatnya agenda menteri.
Agenda menteri itu, kata Yaqut, meliputi tugas pendidikan hingga keagamaan, termasuk sertifikasi halal yang sangat terbatas waktunya. “Tentu kita akan sesuaikan,” kata Yaqut.
Karena itu, kata Yaqut, pihaknya berjanji akan membeberkan secara terang benderang mengenai permasalahan haji, bukan hanya kepada Pansus tapi juga seluruh masyarakat.
“Kami di Kementerian Agama, pemerintah ini juga tidak ingin ada yang main-main dengan haji itu, kalau ada staf saya, ada perangkat ASN di tempat saya yang terlibat, ya ayo kita tindak bareng-bareng,” tambah Yaqut.
Sebelumnya, Pansus Angket Haji DPR menilai Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas lucu karena sikapnya yang kucing-kucingan dan menghindari panggilan dari Senayan.
Sikap kucing-kucingan Yaqut itu karena tak pernah menghadiri undangan Pansus dengan alasan sedang di Kalimantan Timur untuk acara MTQ Nasional. Namun faktanya, kata anggota Pansus Angket Marwan Jafar, berdasarkan informasi yang diperolehnya Yaqut berada di Jakarta.
“Kami menemukan hal yang paling lucu dalam Pansus ini di antaranya kucing-kucingan antara Pansus dengan Menag (Yaqut),” kata Marwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/9).
Di samping itu, kata Marwan, Yaqut pernah mengirimkan surat akan menghadiri rapat bersama Pansus Angket DPR yang telah diagendakan Sekjen Kemenag. Namun, faktanya Yaqut tak hadir juga.
“Kenyataannya kita menemukan surat di Kemenag bahwa hari ini dia (Yaqut) sedang rapat koordinasi di Kantor Kemenag jam 15.00 sore. Jadi, bukan menghadiri MTQ, tapi rapat koordinasi dengan para pejabat eselon 1 dan stafsus dan lain-lain di Kemenag pukul 15.00 WIB,” kata Marwan.
Pansus Angket, kata Marwan, telah menyurati Kemenag beberapa hari lalu untuk mendapatkan kepastian tentang kehadiran Yaqut di DPR. “Kemarin itu, baru kemarin (konfirmasinya). Jadi surat itu sudah kita luncurkan beberapa hari yang lalu untuk mengundang, ternyata ada konfirmasi tidak bisa hadir,” ungkap Marwan.
Karena itu, Marwan menilai Yaqut sebagai orang yang mencla-mencle. Dengan begitu, informasi yang disampaikan Yaqut, menurutnya, mengandung unsur kebohongan dan membangkang terhadap undangan Pansus.