Survei Indikator di Jatim: Ganjar Unggul dan Minta NU Netral soal Capres-Cawapres 2024

0
220
Reporter: Rommy Yudhistira

Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) untuk simulasi 3 calon presiden di Jawa Timur menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo dengan 43,9%. Selanjutnya ada Prabowo Subianto dengan 33,8% dan Anies Baswedan 14,4%.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pihaknya menilai Jawa Timur memiliki potensi sekitar 16% suara dari total pemilih di Indonesia. “Dari hasil survei itu, 8% responden mengaku masih belum menentukan pilihan di Jawa Timur,” kata Burhanuddin dalam rilis virtual pada Minggu (1/10).

Menurut Burhanuddin, berbicara perilaku pemilih di Jawa Timur tidak bisa dilepaskan dari Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) terbesar di Indonesia. Dan, Jawa Timur sejak dahulu merupakan basis NU dan arah dukungannya turut menentukan pilihan warga di sana.

“OIeh karena itu dukungan organisasi NU terhadap capres-cawapres seringkali menjadi faktor yang penting,” ujar Burhanuddin.

Dari hasil survei tersebut, kata Burhanuddin, sebagian besar responden di Jawa Timur menilai NU netral dan tidak berpihak sebesar 66,3%. Meski demikian, terdapat 12,1% responden menilai NU berpihak walau tidak secara resmi. Sedangkan 10,5% responden menilai NU berpihak kepada salah satu capres/cawapres. Dan, 14,1% responden memilih tidak tahu/tidak jawab.

Baca Juga :   Soal Keributan Publik dan Warganet Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Begini Kata Jokowi

“Jadi kita tanyakan ini umum, tidak merujuk pada struktur NU pusat atau daerah. Jadi organisasi NU secara umum, tergantung bagaimana persepsi responden di Jatim (Jawa Timur) dalam menilai apakah NU terlibat atau tidak terlibat dalam proses pemenangan atau dukungan capres,” ujar Burhanuddin.

Selanjutnya, kata Burhanuddin, sebanyak 62,9% responden menyatakan NU harus netral dan tidak berpihak kepada salah satu capres/cawapres. Dan, sebanyak 20% responden menyatakan NU boleh-boleh saja mendukung atau berpihak kepada salah satu capres/cawapres tertentu.

“Lalu, 17,2% memilih tidak tahu/tidak jawab. Tapi mayoritas memang menginginkan NU sebaiknya netral,” tuturnya.

Sebagai informasi, populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang berada di Jawa Timur. Survei dilakukan pada periode 14-20 September 2023, terhadap warga Jawa Timur yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024, dan berumur 17 tahun lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.810 responden, dengan asumsi metode simple random sampling. Ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar ±2.4% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.

Baca Juga :   Dalam Peresmian Kantor Bappilu Gerindra, Prabowo Sindir Kader yang Tak Loyal, Siapa?

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel. Supervisor kembali mendatangi responden terpilih atau spot check. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics