Waka DPR Rachmat Gobel: Petani Harus Diberikan Pendampingan, Tidak Hanya Kredit

0
310

Iconomics - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri Jasa Keuangan (IJK) berkomitmen untuk terus mendukung dan memperluas akses keuangan bagi petani melalui pembentukan ekosistem pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kluster sektor pertanian dan peternakan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan OJK telah menginisiasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis kluster dengan skema value chain management di berbagai daerah di Indonesia. Skema KUR kluster ini dikembangkan untuk mendukung pendanaan kepada seluruh ekosistem secara lengkap dari hulu ke hilir.

“Program ekosistem KUR kluster ini diharapkan mampu membantu para petani memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran atas hasil pertaniannya. KUR klaster diharapkan dapat membantu pertumbuhan sektor pertanian dengan memiliki produktivitas yang tinggi dan mempunyai nilai tambah bagi masyarakat serta dapat menyerap tenaga kerja di daerah serta menjadi salah satu komoditas ekspor,” kata Wimboh dalam siaran pers tertulis.

Khusus di Gorontalo, skema KUR kluster diterapkan untuk pengembangan sektor pertanian padi dan jagung (Bohusami Ba Kobong) serta peternakan sapi (Bohusami Ba Ternak). Pelaksanaan skema ini juga didukung partisipasi pembiayaan dari beberapa bank dan juga akan bekerjasama dengan beberapa koperasi yang dimiliki petani.

Baca Juga :   Golkar Buka Pintu untuk Ganjar Jadi Capres Jika PDI Perjuangan Tak Mengusungnya di 2024

Hingga September 2021, OJK mencatat realisasi KUR di Provinsi Gorontalo sebesar Rp963,18 miliar. Khusus untuk sektor pertanian tercatat sebesar Rp261,92 miliar yang diterima oleh 10.498 debitur.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rachmat Gobel mengapresiasi langkah OJK untuk menginisiasi pelaksanaan skema KUR klaster di berbagai daerah di Indonesia. KUR kluster dapat mendorong pertanian dan meningkatkan produktivitas di masyarakat, sehingga Gorontalo bisa menjadi provinsi yang kuat, petani mandiri yang hebat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain pemberian kredit kepada petani, Rachmat Gobel juga meminta agar petani mendapatkan pendampingan dalam usahanya. Pendampingan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari hasil pertanian sehingga layak untuk diekspor.

“Petani hendaknya tidak hanya diberikan kredit untuk pengembangan usahanya tetapi juga mendapat pendampingan agar ada peningkatan kualitas dari hasil pertanian sehingga layak untuk diekspor ke negara lain,” kata Rachmat Gobel.

Wimboh juga menyerahkan bantuan alat produksi berupa 4 unit alat pengering jagung dan padi, serta 14 unit mesin ketinting kepada koperasi petani dan nelayan.

Leave a reply

Iconomics
Close