Blitz Peroleh Pendanaan US$1,6 Juta

0
26

Startup logistik dengan kendaraan listrik, Blitz Electric Mobility (Blitz) berhasil menyelesaikan babak pendanaan seed extension yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) pada triwulan III-2023 dan triwulan I-2024.

Blitz meraih investasi tersebut senilai US$1,6 juta dari sejumlah investor terkemuka, termasuk ADB Ventures, Iterative VC, FiveFortyAlpha, Third Derivative, BonBillo Fund, Bansea, dan Satvik Investments. Babak pendanaan tersebut dipimpin oleh ADB Ventures.

Dengan demikian, permodalan yang telah diraih Blitz hingga saat ini mencapai US$2,6 juta. Suntikan dana terbaru ini bertujuan untuk mempercepat ekspansi Blitz di Indonesia, serta memperkuat posisi Blitz sebagai penyedia jasa logistik EV di Indonesia.

“Kesuksesan babak pendanaan kedua ini tidak hanya berkaitan dengan permodalan; namun juga membuktikan potensi kami untuk membuat terobosan di sektor logistik. Dari tahap awal, kami berfokus merombak standar industri, serta mendukung klien dan kurir. Kami tidak sekadar menghadirkan terobosan di industri, melainkan juga membuat standar sosial dan lingkungan hidup yang baru. Dengan rencana besar untuk mencapai pertumbuhan domestik, kami mengajak setiap orang yang memiliki visi serupa untuk membuat perubahan positif dan inovasi,” kata Pendiri dan CEO Blitz Holdings, Saivya Chauhan dalam keterangan resminya.

Baca Juga :   Empat Poin Kerjasama Grab & PLN untuk Ekosistem EV

Menurut COO & Director Blitz Indonesia, Charles Chai, pihaknya berkomitmen pada keunggulan operasional dan teknologi mutakhir. Pendanaan ini akan mendukung ekspansi domestik dan visi nya untuk membuat perubahan positif dan inovasi di sektor logistik.

Investment Specialist ADB Ventures, Charles Cole Navarro mengatakan transformasi sektor logistik berperan besar dalam penurunan emisi karbon dan pencemaran udara di Asia Tenggara. Layanan transportasi dan logistik last-mile menjadi salah satu fokus, sebab sektor tersebut telah berkembang pesat sejalan dengan pertumbuhan e-commerce dan convenience economy secara lebih luas dalam lima tahun terakhir.

“Pertumbuhan bulanan Blitz yang signifikan, kemampuan eksekusi yang baik dari tim pendiri Blitz, serta target efisiensi dalam last-mile delivery dan upaya Blitz memfasilitasi transisi menuju kendaraan listrik menjadikannya sarana investasi yang menarik bagi ADB Ventures,” kata Charles.

Blitz dicetuskan pertama kali oleh mantan insinyur Hyperloop,  Saivya Chauhan pada tahun 2019. Blitz telah beroperasi di 20 kota di Indonesia, serta berkolaborasi dengan lebih dari 30 klien perusahaan di delapan segmen industri yang berbeda, beberapa diantaranya yaitu Lazada, BliBli, eFishery, JNE, Zalora, dan SayurBox.

Baca Juga :   UGM dan Endeavor Indonesia Mendorong Lahirnya Startup dari Para Mahasiswa

Kesuksesan Blitz terwujud berkat model bisnis white-labelling yang unik, serta pendekatan yang mengutamakan pengemudi dalam layanan last-mile delivery. Dengan model bisnis ini, klien-klien Blitz dapat memanfaatkan teknologi logistik, operasional, dan armada EV yang menampilkan logo perusahaannya masing-masing. Dengan demikian, klien-klien Blitz dapat meningkatkan efisiensi pengiriman barang dan meningkatkan keselarasan brand experience tanpa harus mengeluarkan investasi bernilai besar. Rangkaian teknologi dan armada EV Blitz yang didukung oleh sistem Artificial Intelligence (AI) yang dapat menjamin SLA hingga 99%+ dalam layanan pengiriman barang, dengan waktu pengiriman lebih singkat hingga 16%, serta meningkatkan pendapatan hingga 33% melalui pengiriman barang yang dilakukan oleh pekerja lepasan (gig worker).

Berkat model B2B yang inovatif dan pendekatan asset-light, Blitz dapat mengungguli penyedia jasa logistik konvensional. Blitz juga berkolaborasi dengan pihak OEM EV untuk memfasilitasi perpanjangan sewa yang dibayarkan langsung dari penghasilan kurir.

Blitz menyampaikan telah mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 27 kali lipat year-on-year. Selain itu, Blitz telah berhasil menyelesaikan enam juta pengiriman barang dengan kendaraan ramah lingkungan.

Baca Juga :   27 Brand Restoran Bergabung ke Food Market Hub untuk Mendigitalisasi Sistem Pengadaan

Blitz menargetkan ekspansi ke 40 kota di Indonesia pada 2024. Blitz juga berambisi untuk melakukan dua juta pengiriman barang yang bersifat ramah lingkungan per bulannya.

Leave a reply

Iconomics