Menko Perekonomian Sebut Ekonomi Indonesia Tahun 2020 Masih Ada Kesempatan Tumbuh Positif

1
643

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia masih ada kesempatan untuk tumbuh di teritori positif pada tahun 2020 ini. Indikator-indikator ekonomi pada triwulan keempat ini memperlihatkan ekonomi Indonesia memasuki fase pemulihan.

“Beberapa negara sudah memasuki fase resesi karena penerapan lockdown sebagai respons penanganan Covid-19. Lembaga ineternasional telah memprediksi bahwa di tahun 2020 ekonomi global mengalami kontarksi antara minus 4,4% hingga minus 5,1% […] Indonesia sendiri di tahun 2020 ini akan berada  dalam range minus 1,6% dan positif, sekali lagi positif 0,6%. Sehingga masih ada kesempatan untuk diperkirakan masuk dalam pertumbuhan di range yang lebih baik dibandingkan negara lain,” ujar Airlangga ketika membuka Indonesia Industry Outlook 2021 Conference, Rabu (4/11).

Airlangga mengatakan utilisasi industri saat ini telah membaik dengan rata-rata berada di level 55%. Perbaikan ekonomi juga terlihat dari aktivitas manufaktur, yang tercermin dari indeks PMI yang lebih baik. “Tentu kita berharap ini akan masuk di jalur di atas 50,” ujarnya.

Baca Juga :   Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, Pemerintah Alokasikan Bantuan untuk 42.808 orang di Manggarai Barat

Pemulihan industri manufakur, jelas Airlangga terlihat dari impor bahan baku dan barang modal yang sudah meningkat. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September lalu, impor bahan baku sebesar US$8,32 miliar, naik 7,23% dibanding posisi pada Agustus yang sebesar US$7,76 miliar. Sementara impor barang modal pada September 2020 sebesar SU$2,13 miliar, naik 19,01% dibanding Agustus 2020 sebesar US$1,79 miliar.

“Sektor-sektor industri dasar dan aneka industri mengalami penulihan di mana sektor-sektor tersebut naik 50% dibandingkan bulan Maret yang lalu,” ujar Airlangga.

Airlangga berharap pada triwulan keemapt ini, konsumsi dan investasi, sebagai penggerak ekonomi Indonesia akan pulih sejalan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dibuat pemerintah.

Pemulihan ekonomi,  kata Airlangga tidak hanya di sektor riil tetapi juga di pasar modal dan keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) sudah di atas 5.159 dan kurs rupiah menjadi 14.585 per 3 November 2020. Pada semester satu lalu, sebanyak 63% emiten di pasar modal, kata Airlangga, masih membukukan laba.

Baca Juga :   Pemerintah Mendorong Travel Bubble Batam, Bintan dan Singapura untuk Pemulihan Ekonomi

 

1 comment

Leave a reply

Iconomics