Berbagai Program Efisiensi Dongkrak Laba Bersih Blue Bird Tbk Hingga 77% Selama Semester I-2023

0
191

PT Blue Bird Tbk (BIRD) melewati paruh pertama tahun 2023 ini dengan kinerja keuangan yang melaju kencang. Baik pendapatan maupun laba bersih tumbuh dobel digit.

Manajemen menyampaikan ruang pertumbuhan terutama dari sisi bottom line [laba] masih lebar seiring dengan berbagai program efisiensi yang dilakukan.

“Terima kasih atas kepercayaan pelanggan karena kita bisa membukukan kinerja yang lebih baik di tahun ini. Hal yang perlu kita perhatikan adalah di semester I ini, di kuartal II khususnya, itu terjadi cukup banyak fluktusi. Tetapi perusahaan berusaha untuk coba melakukan efisiensi, memperbaiki kinerjanya. Fluktuasi ini terjadi karena memang siklus, ada lebaran, ada liburan panjang. Itu sebenarnya cukup menantang, tetapi beberapa inisitif yang dilakukan memberikan hasil yang cukup baik sehingga kinerja kita di kuartal II berbanding dengan kuartal I tahun ini cukup stabil,” beber Sigit Djokosoetono, Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk dalam acara bertajuk ‘Konsistensi Dan Inovasi Dongkrak Kinerja’ yang digelar Mirae Asset Sekuritas, Rabu (9/8).

Baca Juga :   Blue Bird Tbk Bagikan Dividen 50,27% dari Laba Bersih dan Rombak Susunan Pengurus

Sigit mengatakan pencapaian selama semeter pertama 2023 ini memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa strategi yang dilakukan sudah pada jalan yang tepat.

Mengutip laporan keuangan, sepanjang semester I 2023, Blue Bird membukukan pendapatan sebesar Rp2,09 triliun, naik 35,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,54 triliun. Laba berish tercatat sebesar Rp259,45 miliar, naik 77,4% dibanding Rp146,18 miliar pada semester pertama 2022.

Sigit mengatakan pencapaian pada semester pertama ini sudah sesuai ekspektasi manajemen.  Tetapi, masih ada ruang untuk tumbuh terutama di sisi bottom line.

“Karena efisiensi yang kita lakukan di semester I ini belum full effect. Kita akan lakukan lagi proses operational excellence yang lebih baik di semester II sehingga diharapkan growth semester II ini di bottom line bisa tetap dipertahankan,” ujar Sigit.

Sementara dari sisi top line [pendapatan], diperkirakan pertumbuhan pada semester II tidak terlalu besar karena semester II tahun lalu sudah tumbuh cukup siginifikan.

Sigit membeberkan sejumlah inisiatif efisiensi yang dilakukan perseroan selama ini sehingga bisa mendongkrak laba bersih. “Saat pandemi kita ada beberapa pool yang kita sudah efisiensikan. Sekarang dengan jumlah kendaraan yang sama rasionya, tetapi pool masih belum kita buka. Itu efisiensi,”ujarnya.

Baca Juga :   Komut Blue Bird: Kepedulian Berikan Ketangguhan Bagi Perseroan Menghadapi Tantangan

Selain pool, perseroan juga terus mengoptimalkan kendaraan listrik karena biaya operasionalnya yang lebih rendah. “EV kita tambah, operating cost lebih rendah,”ujarnya.

Masih dari sisi kendaraan, perseroan juga menggunakan kendaraan berbahan bakar compressed natural gas (CNG) yang secara operasional juga jauh lebih murah dibandingkan menggunakan bahan bakar pertalite atau pertamax. Selain memberikan dampak pada efisiensi operasional, CNG juga merupakan bagian dari implementasi program keberlanjutan Blue Bird yaitu Blue Sky.

Sigit mengatakan saat ini jumlah armada Blue Bird yang berbahan bakar CNG sekitar 2.000-an unit. Jumlah ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai 4.000-an unit. “Itu cukup banyak memberikan efek karena BBM liter ekuivalennya hampir setengahnya,” ujar Sigit.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics