Blibli Catatkan Pendapatan Neto Konsolidasi Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I/2024
PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) mencatatkan pendapatan neto konsolidasi sebesar Rp 3,9 triliun pada Kuartal I/2024. Pencapaian itu naik 2% dibandingkan Kuartal I/2023 yang hanya mencapai Rp 3,8 triliun.
CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan, belanja konsumen secara umum melemah pada kuartal pertama tahun ini. Dan, usaha business to consumer (B2C) yang dijalankan Blibli dilakukan dengan strategi pertumbuhan kategori secara selektif.
“Dengan melihat kuartal pertama tahun 2024, misi yang kami canangkan pada saat IPO (initial public offering) tidak hanya tetap konstan, tetapi juga menjadi kekuatan pendorong di balik upaya kami untuk memperkuat posisi kami sebagai ekosistem perdagangan pilihan bagi konsumen dan institusi,” kata Kusumo dalam keterangan resminya pada Rabu (1/5) kemarin.
Sementara itu, kata Kusumo, pihaknya membukukan laba bruto sebesar Rp 743 miliar. Angka tersebut naik 29% jika dibandingkan dengan laba bruto pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 577 miliar.
Kemudian, kata Kusumo, perusahaan telah memangkas rugi usaha sebesar 29% menjadi Rp 625 miliar secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp 878 miliar. Kendati ada hambatan, pertumbuhan laba bruto Blibli disebut terus berlanjut.
“Sementara itu, fokus strategis kami pada optimalisasi margin, kepemimpinan biaya, dan keunggulan ekosistem telah mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi, sehingga mengurangi kerugian,” ujar Kusumo.
Selanjutnya, kata Kusumo, Blibli memperoleh total processing value (TPV) sebesar Rp 17,9 triliun. Dari pencapaian itu, struktur biaya mengalami perbaikan, yang tampak dari penurunan persentase beban operasional konsolidasi terhadap TPV dari 9,1% pada Kuartal I/2023 menjadi 7,7% pada tahun ini.
Hal tersebut, kata Kusumo, menghasilkan peningkatan kinerja persentase laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) terhadap TPV sebesar 140-bps, dari -4,6% pada Kuartal I/2023 menjadi -3,2% pada Kuartal I/2024.
Masih kata Kusumo, pihaknya terus berupaya untuk memperkuat strategi omnichannel melalui penambahan 6 toko elektronik konsumen sepanjang Kuartal I/2024. Secara keseluruhan, Blibli telah mengoperasikan 172 toko elektronik konsumen, dan 63 gerai supermarket premium hingga akhir Maret 2024.
“Dipicu oleh semangat kolaborasi, inovasi, dan perbaikan yang berkelanjutan, kami siap menghadapi tantangan-tantangan usaha yang akan datan dan mempertahankan kemajuan yang stabil menuju profitabilitas,” katanya.