Presiden Jokowi: Inflasi Harus Dijaga Agar Tidak Terlalu Rendah

0
493

Presiden RI Joko Widodo mengatakan inflasi harus terjaga keseimbangannya agar produsen dapat terus melakukan produksi dengan baik. Ia mengatakan agar inflasi tidak terlalu rendah.

“Inflasi tahun 2020 harus dipertahankan agar tidak terlalu rendah dan dijaga pada titik keseimbangan agar memberikan stimulus kepada produsen untuk tetap berproduksi,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Nasional Tahun 2020 pada Kamis (22/10/2020) di Jakarta.

Menurut Presiden, kebijakan pengendalian inflasi saat ini tidak hanya fokus terhadap upaya pengendalian harga, tetapi juga diarahkan kepada daya beli masyarakat dan para produsen, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan.

Pemerintah Daerah (Pemda) pun diharapkan dapat memperkuat kebijakan yang sudah dilakukan pemerintah pusat dengan mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Terutama, belanja bantuan sosial dan belanja modal yang mendukung pemulihan ekonomi, khususnya sektor UMKM. Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemda diutamakan untuk menyerap produk-produk dalam negeri, baik produk pertanian maupun UMKM.

Baca Juga :   Pemerintah Diminta Tangani Inflasi Secara Serius karena Tahun Depan Akan Lebih Berat

Presiden Jokowi juga mengapresiasi peran Pemda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga kesinambungan pasokan dan kelancaran distribusi pangan, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Dalam hal ketersediaan pangan, sangat penting untuk memastikan data benar-benar valid agar dapat dirumuskan kebijakan yang tepat. “Segera perkuat data informasi pangan, baik di pusat dengan PIHPS, maupun di daerah dengan data dan informasi yang penting lainnya. Sinergikan dengan data-data di daerah. Buat neraca pangan yang akurat agar jika ada persoalan kekurangan pangan bisa diatasi dengan cepat,” kata Presiden.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) menyampaikan beberapa capaian penting pengendalian inflasi di 2019, serta tantangan pengendalian inflasi ke depan, utamanya di masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19.

“Sebelumnya, kita telah berhasil menjaga level inflasi selama lima tahun terakhir pada kisaran 3,0% dan terjaga dalam sasaran nasional dengan laju inflasi pada 2019 sebesar 2,72% (year on year/yoy), lebih rendah daripada 2018 sebesar 3,13% (yoy). Namun, realisasi inflasi pada September 2020 masih menunjukkan perlambatan 1,42% (yoy), sejalan dengan permintaan domestik yang masih lemah di tengah pandemi covid-19,” kata Menko Airlangga.

Baca Juga :   Jokowi Beri Pesan Secara Khusus untuk 8 Daerah karena Inflasinya di Atas Nasional

Inflasi yang rendah ini dipengaruhi turunnya inflasi inti, akibat permintaan domestik yang masih lemah. Inflasi komponen volatile food yang masih rendah dipengaruhi berlanjutnya penurunan harga bahan pangan seiring pasokan yang terjaga dan minimnya ganguan distribusi. Sementara, komponen administered prices melambat terutama didorong berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara dan kebijakan energi yang akomodatif.

Leave a reply

Iconomics