Siloam: Tren Digitalisasi Layanan Kesehatan Berkembang Pesat Secara Global
Tren digitalisasi industri kesehatan secara global mulai berkembang secara pesat. Meski di Indonesia tren ini agak lambat, namun digitalisasi industri kesehatan diperkirakan akan tumbuh dan bertransformasi serta perubahan lanskap kesehatan akan terjadi antara 5 tahun hingga 10 tahun ke depan.
“Ini merujuk kepada digitalisasi industri telekomunikasi, retail, banking dan transportasi telah maju dan berkembang cepat serta sukses. Jadi hanya soal waktu saja kesehatan akan bertransformasi digital,” kata Head of Strategy and Bussines Effectiveness Rumah Sakit Siloam Chales Wansono dalam sebuah webinar, Selasa (15/12).
Menurut Charles, industri kesehatan saat ini mulai didominasi oleh teknologi dan digitalisasi. Dan itu sejalan dengan tren industri kesehatan secara global. Layanan kesehatan secara digital terus menjadi daya tarik populer bagi pasien saat ini.
Mengutip survei Accenture pada 2018, Charles mengatakan, hampir 40% responden melihat teknologi sebagai faktor yang penting untuk memelihara kesehatan. Dan tahun demi tahun konsumen semakin tertarik kepada layanan medis yang menawarkan kemampuan digitalnya.
Siloam, kata Charles, merupakan rumah sakit yang lahir dengan berbasis fisik. Dan itu menjadi pengalaman mereka dan pasien sebagai rumah sakit offline selama 24 tahun terakhir beroperasional yang terus bereskpansi dan bertumbuh sebagai lembaga medis.
“Kami dari 1 rumah sakit tumbuh menjadi 40 rumah sakit. Terletak di 26 kota dan mengoperasikan lebih dari 50 klinik di seluruh Indonesia dan membuat kami sebagai jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia,” kata Charles.
Capaian Siloam itu, kata Charles, sejalan dengan visi mereka yang ingin membawa pelayanan medis berstandar internasional untuk menjangkau seluruh jaringan masyarakat luas sehingga ekonomi sosial bisa terjadi yang menekan biaya kesehatan. Dengan visi ini, Siloam berkesempatan melayani lebih dari 3 juta pasien per tahun.