Sun Energy Catatkan Kinerja Perluasan Operasional PLTS Sektor Komersial dan Industri Sepanjang 2023

0
174
Reporter: Rommy Yudhistira

Pengembang proyek tenaga surya Sun Energy selama tahun ini terus berupaya memperluas operasional sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sektor komersial dan industrial. Penyelesaian proyek di berbagai sektor industri, Sun Energy telah mengoperasikan PLTS atap di Grup Asia Pulp Paper (APP) sebesar 9,8 Mega Watt peak (MWp) di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Tbk (IKPP) untuk wilayah operasi Serang 7.910 kiloWatt peak (kWp) dan Serpong 863,5 kWp.

Soal kinerja itu, kata Deputy CEO Sun Energy Dion Jefferson, pihaknya juga mengerjakan proyek di sektor industri makanan olahan seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. Begitu pun di sektor jasa transportasi dengan PT Blue Bird Tbk, industri manufaktur sabun dengan PT Orson Indonesia, industri perpipaan PT Rusli Vinilon Sakti, industri petrokimia, dan industri elektronik Polytron Indonesia.

Dari sisi kolaborasi dan kemitraan, kata Dion, Sun Energy telah menandatangani nota kesepahaman dengan PLN Icon Plus yang berkaitan dengan pengembangan proyek PLTS. Selanjutnya, meresmikan perusahaan patungan bersama Sojitz Corporation, untuk meningkatkan penetrasi PLTS di perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Baca Juga :   Kinerja Semester I Metrodata Masih Ditopang Unit Bisnis Distribusi

“Melakukan kemitraan melalui nota kesepahaman PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, dalam rangka mendukung transisi energi di wilayah Jawa Barat yang sejalan dengan program Jawa Barat Smart Electric Green Lifestyle (Jabar Smile),” kata Dion di Urban Forest Cipete, Jakarta, Senin (11/12).

Menurut Dion, Sun Energy telah mengerjakan lebih dari 200 proyek PLTS dengan total kapasitas sebesar 350 MWp di Asia Pasifik baik yang sudah terinstal maupun yang masih dalam tahap pengembangan. Kemudian, Sun Energy telah memiliki 100 pelanggan sektor komersial dan industrial di Indonesia.

Sepanjang 2023, kata Dion, Sun Energy mampu menyelesaikan proyek PLTS di sektor komersial dan industri di Indonesia dengan capaian 100 MWp. Soal rencana bisnis pada 2024, Sun Energy menargetkan kapasitas aset PLTS sebesar 150 MWp.

Selanjutnya, sambung Dion, pihaknya akan memperluas penetrasi sistem PLTS sektor industri dan komersial di wilayah Sulawesi dan Kalimantan. Lalu, berupaya menambah portofolio instalasi sistem PLTS pada beragam jenis industri, seperti industri semen yang akan beroperasi pada 2024.

Baca Juga :   Kinerja Ultra Voucher Mengkilap, Pendapatan Ditopang dari Kanal e-Commerce

Sun Energy, kata Dion, akan membuka peluang kemitraan strategis melalui skema perusahaan patungan. “Meningkatkan angka elektrifikasi desa berupa program elektrifikasi desa bersama Yayasan Sinar Utama Nusantara, sebagai rangkaian program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) seiring dengan upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) melalui kehadiran sumber listrik yang berkelanjutan,” ujar Dion.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics