Telkom Bukukan Pendapatan Konsolidasi Rp 75,3 T di Semester I/2024
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan konsolidasi Rp 75,3 triliun pada Semester I/2024. Angka tersebut naik 2,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, kinerja perusahaan utamanya didorong dari bisnis data, internet, dan informasi teknologi (IT) service yang menyumbang sebesar Rp 45,5 triliun atau tumbuh 9,2%. Telkom turut memperoleh laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) senilai Rp 37,9 triliun dengan margin 50,3%.
Kemudian, kata Ririek, perseroan pun mencatat laba bersih operasi Rp 13,0 triliun atau tumbuh 4,2% secara tahunan (yoy) dengan margin 17,3%. “Sepanjang 6 bulan pertama tahun 2024, Telkom Group masih fokus menjalankan strategi transformasi 5 bold moves disertai aksi korporasi anak usaha dan program Pensiun Dini untuk efisiensi dan produktivitas,” kata Ririek dalam keterangan resminya, Rabu (31/7).
Berdasarkan tiap lini bisnis Telkom, kata Ririek, Telkomsel, misalnya, membukukan pendapatan Rp 57,17 triliun, yang didukung pendapatan dari digital business sebesar Rp 39,54 triliun atau tumbuh 4,9% secara yoy. Kemudian pada segmen enterprise, perseroan memperoleh Rp 10,2 triliun atau tumbuh 9,4% yoy.
Hal ini, kata Ririek, terutama didorong dari pertumbuhan bisnis layanan business to business digital IT services, cyber security dan kerja sama strategis dengan pemain teknologi global. Segmen wholesale dan internasional mencatat pendapatan Rp 9,2 triliun atau tumbuh 13,1% yoy karena pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.
Pada bisnis menara telekomunikasi, lanjut Ririek, Mitratel meraih pendapatan Rp 4,5 triliun atau tumbuh 7,8% yoy. Hal itu didorong dari pendapatan sewa menara yang dilakukan Mitratel.
Hingga periode Juni 2024, kata Rirek, total belanja perusahaan yang dikucurkan mencapai Rp 11,7 triliun atau 15,5% dari total pendapatan. Anggaran belanja tersebut difokuskan untuk pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi, pembangunan BTS 4G dan 5G, penyediaan sistem komunikasi kabel laut, serta pembangunan hyperscale data center di Cikarang dan Batam.
“Perseroan melalui strategi bisnis FMC Telkomsel dan Data Center yang dikelola NeutraDC menunjukkan kinerja finansial yang positif. Hal ini menjadi bukti nyata bagi Telkom untuk dapat mempercepat transformasi sehingga semua lini bisnis perseroan dapat memberikan hasil optimal bagi para pemangku kepentingan,” katanya.