APBN Kita hingga November 2022 Capai Rp 2.377,5 T atau Naik 39,9%

0
393
Reporter: Rommy Yudhistira

Pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga akhir November 2022 mencapai Rp 2.377,5 triliun atau naik 39,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pencapaian pada 14 Desember 2022, pendapatan negara tumbuh hingga mencapai Rp 2.479,9 triliun atau naik 36,9%.

Dari sisi penerimaan pajak, kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, untuk akhir November mencapai Rp 1.568,9 triliun atau naik 44,9% dibanding tahun lalu. Apabila dibandingkan dengan 14 Desember 2022, terjadi kenaikan penerimaan pajak menjadi Rp 1.634,4 triliun atau tumbuh 41,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, kata Sri Mulyani, dari sisi kepabeanan dan cukai, akhir November 2022 mencapai Rp 280,2 triliun, jumlah tersebut kembali naik menjadi Rp 293,1 triliun pada 14 Desember 2022. Jika dilihat dari persentase, nilai pertumbuhan hingga akhir November untuk bea dan cukai sebesar 20,7%, dan hingga 14 Desember sebesar 20,0%.

“Ini kenaikan yang tinggi karena tahun lalu juga sudah naik 26%. Untuk pajak tahun lalu naiknya 17,7%, tahun ini naik 41,9%,” ujar Sri Mulyani dalam APBN Kita yang digelar secara virtual, Selasa (20/12).

Baca Juga :   Venteny Fortuna International Bukukan Pendapatan Rp 39,6 M di Kuartal I/2024

Selanjutnya, dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), kata Sri Mulyani, terhitung hingga akhir November sebesar Rp 527,3 triliun. Angka tersebut kembali naik pada 14 Desember 2022, menjadi Rp 551,1 triliun atau tumbuh 33,2% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp 413,7 triliun atau sebesar 28,4%.

“Jadi, kalau dilihat melalui penerimaan semuanya mengalami kenaikan double digit, tinggi sekali di atas penerimaan tahun lalu yang sudah tumbuh double digit di atas 20%,” ujar Sri Mulyani.

Kenaikan dari sisi pendapatan negara, kata Sri Mulyani, didukung dari pemulihan ekonomi yang sangat tinggi di mana APBN bekerja keras untuk memulihkan perekonomian nasional, dan pemulihan ekonomi yang terjadi mendukung kesehatan APBN.

“Ini adalah yang disebut virtuous cycle yaitu suatu sebab akibat yang positif di mana APBN instrumen negara bekerja dengan counter cyclical, shock absorber untuk memulihkan ekonomi dan melindungi ekonomi dan masyarakat dengan masyarakat dan ekonomi yang dipulihkan dan dilindungi, maka masyarakat dan ekonomi bisa memulihkan lagi kesehatan APBN,” tutur Sri Mulyani.

Leave a reply

Iconomics