Inflasi April 2023 Sebesar 4,33%, BPS: Penyumbang Terbesar Bahan Bakar, Beras dan Rokok

0
337
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada bulan April 2023 sebesar 4,33% year on year (yoy) dengan peningkatan indeks harga konsumen dari 108,98 pada April 2022 menjadi 114,74 pada April 2023.

Kelompok komoditas penyumbang terbesar pada inflasi tahunan April 2023 adalah komoditas bensin, beras, rokok, kretek, filter, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga.

“Berdasarkan komoditas penyumbang terbesar inflasi tahunan pada April 2023 itu diantaranya disebabkan karena inflasi pada komoditas bensin di mana bensin ini memberikan andil sebesar 0,91%, diikuti beras dengan andil sebesar 0,37% dan terakhir inflasi pada rokok, kretek, filter di mana memberikan andil kepada inflasi bulan April secara tahunan sebesar 0,21%,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam Konferensi Pers Rilis BPS pada Selasa (02/05/2023).

Adapun berdasarkan kelompok inflasi tahunan terbesar yang memberikan andil inflasi terbesar di April 2023 ini adalah transportasi yakni 1,45%; makanan, minuman dan tembakau 1,20%; dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,49%.

Baca Juga :   Deflasi Tiga Bulan Berturut-turut, Daya Beli Masyarakat Sedang Lesu

Secara month to month, pada April 2023, terjadi inflasi sebesar 0,33%, lebih tinggi dari inflasi Maret 2023 yakni 0,18%, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 114,36 pada bulan Maret 2023 menjadi 114,74 di April 2023.

“Kalau dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan yang terbesar pada April 2023 adalah pada kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,84% dan andilnya kepada inflasi bulan April sebesar 0,11%,” kata Margo.

Margo menyampaikan bahwa secara komoditas yang menyebabkan penyebab inflasi sebesar 0,33% ini, pertama, angkutan udara dengan andil 0,06%; angkutan antar kota andil 0,03%; emas dan perhiasan sebesar 0,02%. Selain itu daging ayam ras memberikan andil 0,02%; beras 0,02%; dan rokok, kretek, filter memberikan andil 0,02%.

Adapun wilayah dengan inflasi tertinggi bulanan di April 2023 ini adalah di Pulau Maluku Papua yakni kota Jayapura sebesar 1,44%. Kemudian Pulau Bali Nusra yakni di Waingapu sebesar 0,76%. Adapun di Pulau Jawa yakni di Tangerang sebesar 0,68%; di Pulau Sumatera dan Kalimantan yakni di Tarakan dan Pangkal Pinang sebesar 0,58%; dan di Pulau Sulawesi yakni di Kendari sebesar 0,01%.

Baca Juga :   BI Prediksi Inflasi di Bulan Ramadhan akan Jauh Lebih Rendah dari Biasanya

“Kalau kita lihat penyebab tingginya inflasi di Kota Jayapura ini disebabkan oleh terjadinya inflasi pada tarif angkutan udara di mana memberikan andil sebesar 0,81% kemudian ikan segar, tomat beras, rokok, kretek filter dan juga cabai rawit ya yang memberikan andil sebesar 0,03%,” lanjutnya.

Berdasarkan persebaran wilayah inflasi tahunan tertinggi yakni sebesar 6,75% di Kotabaru, Pulau Kalimantan; sebesar 6,15% di Kota Tual, Pulau Maluku Papua; sebesar 5,90% di Sumenep, Pulau Jawa; sebesar 5,87% di Kota Maumere, Pulau Bali Nusra, sebesar 5,63% di Kota Luwuk, Pulau Sulawesi; dan sebesar 5,29% di Dumai, Pulau Sumatera.

“Kalau dilihat berdasarkan komponen dominannya disumbang oleh komponen harga yang diatur oleh pemerintah dan komponen inti ya jadi komponen harga diatur pemerintah dan komponen inti ini memberikan sumbangan besar kepada inflasi bulan April 2023,” kata Margo.

Leave a reply

Iconomics