JULO Catat Peningkatan Pendapatan 73% di Tahun 2023

0
39

JULO mengumumkan pencapaian pendapatan tahunan lebih dari US$120 juta, dengan total penyaluran pinjaman mengalami pertumbuhan sebesar 50% pada tahun 2023.

Paltform fintech ini  menyebut capaian ini disertai dengan pencapaian titik impas laba operasional oleh perusahaan pada bulan Desember 2023. Hal ini membuktikan model bisnis yang berkelanjutan dan efisiensi operasional JULO.

Prestasi pertumbuhan terbaru perusahaan juga termasuk peningkatan pendapatan sebesar 73% pada tahun 2023. JULO menyalurkan lebih dari US$454 juta dalam pinjaman pada tahun 2023, membawa total penyaluran sejak tahun 2016 menjadi sekitar US$1 miliar. Perusahaan melaporkan tingkat retensi per cohort sebesar lebih dari 70%, yang mengurangi biaya akuisisi pinjaman dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pertumbuhan JULO didukung oleh kemitraan dengan lembaga keuangan terkemuka, termasuk perusahaan global seperti Credit Saison, Bank Sampoerna dan Superbank, untuk memberdayakan penyaluran kepada segmen pendapatan menengah di Indonesia.

“Tujuan finansial utama kami adalah menghasilkan profitabilitas yang berkelanjutan bagi pemegang saham kami, dan menyediakan likuiditas, seperti IPO di kemudian hari. Kami yakin bahwa kami berada di jalur yang benar dalam mengoptimalkan produk inti kami, mengelola risiko secara efisien melalui investasi berkelanjutan dan perhatian terhadap manajemen risiko, dan semakin mendiversifikasi portofolio produk kami yang pada akhirnya menjadi platform layanan keuangan yang sepenuhnya terintegrasi,” kata Presiden Grup JULO Ankur Mehrotra dalam keterangan resminya.

Baca Juga :   GandengTangan Peroleh BIP dari Bekraf

JULO telah membangun fondasi untuk membangun rangkaian layanan keuangan digital lengkap (neobanking) untuk segmen pasar menengah di Indonesia. Menurut Ankur, segmen ini menyediakan peluang hampir US$100 miliar di Indonesia saja. Perusahaan baru-baru ini meluncurkan produk non-kredit, seperti asuransi, pada tahun 2023 dan akan terus memperluas penawarannya yang baru.

Leave a reply

Iconomics