
Jumlah Peserta BPJS Ketenagakerjaan Turun karena Pandemi Covid-19

Tangkapan layar YouTube, Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo/Iconomics
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyebut jumlah kepesertaan lembaga tersebut mengalami penurunan karena pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak 2020. Penurunan terjadi dari 34,17 juta peserta pada 2019 menjadi 29,98 juta pada 2020.
Sementara itu, kata Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo, terhitung Maret 2021 jumlah kepesertaan turun kembali dari yang sebelumnya 29,98 juta menjadi 27,79 juta. “Bulan Juni sudah berhasil naik sedikit mulai rebound ke 28,7 juta tenaga kerja aktif, bulan Agustus ke 29,2 juta. Jadi posisi Agustus sudah mendekati posisi Desember 2020,” kata Anggoro ketika rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (15/9).
Meski menurun, kata Anggoro, posisi tersebut diyakini akan kembali membaik pada akhir 2021 nanti. Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir 2021 diperkirakan tumbuh 1,3 juta. Dengan begitu,jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir tahun nanti mencapai 30,5 juta tenaga kerja aktif.
“Jumlah itu dari target yang 33,67 juta. Tentu kita semua tidak pernah menduga Covid-19 yang gelombang kedua ini sehingga membuat prognosis kami bergeser dari angka semula target 33 juta ke 30,5 juta. Kami akan berupaya terbaik untuk mencapainya,” kata Anggoro.
Di sisi lain, kata Anggoro, jumlah kepesertaan yang keluar dari BPJS Ketenagakerjaan juga terbilang cukup tinggi. Faktor utamanya karena ada peningkatan pengangguran dan masyarakat yang berhenti bekerja akibat dari krisis pandemi Covid-19.
“Jadi, jika dilihat dari Desember 2020 sebesar 29,98 juta di Agustus 2021 sebesar 29,20 juta, masih turun padahal angka peserta barunya tetap nambah. Jadi turunnya lebih banyak,” kata Anggoro.
Walau begitu, kata Anggoro, pihaknya optimistis akan mencapai target kepesertaan yang sudah ditetapkan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun ini yaitu 30,5 juta. “Ini yang kami lihat dari situasi yang terkini,” ujarnya.
Leave a reply
