Kominfo: Transaksi Menggunakan Metode QRIS Menjanjikan

0
1007
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai prospek transaksi digital menggunakan metode Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) sungguh menjanjikan. Apalagi transaksi digital dengan menggunakan QR code secara global mencapai US$ 2,1 triliun pada 2020.

Menurut Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi, dari total transaksi global itu, penyumbang terbesarnya dari Asia Timur dan Tiongkok. Sementara itu, transaksi keuangan QR code diprediksi akan terus meningkat mencapai US$ 2,7 triliun pada 2025.

“Indonesia dengan adanya pandemi Covid-19 justru mendorong adopsi dan penguatan ekosistem keuangan digital di Tanah Air. Valuasi transaksi keuangan elektronik Indonesia sepanjang Agustus 2021 mencapai Rp 24,8 triliun. Jumlah tersebut naik sebesar 43,7% secara tahunan (yoy),” kata Dedy dalam webinar yang digelar The Iconomics bertajuk Implementasi Transaksi Pembayaran Digital bagi UMKM, Jumat (24/9).

Dedy mengatakan, pada 2020 diperkirakan terdapat 130 juta pengguna layanan pembayaran digital Indonesia yang berpotensi mendorong laju pertumbuhan majemuk tahunan pembayaran digital secara nasional sebesar 16,5% hingga tahun 2024 mendatang. Nilai valuasi ekonomi digital yang pernah dicapai Indonesia sebelumnya, dapat menjadi tolok ukur pertumbuhan dari sisi transaksi yang sejalan dengan besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia.

Baca Juga :   Kemendag Ingin Buka Hypermarket di Saudi untuk Pasarkan Produk UMKM Indonesia

Dedy menambahkan, bahwa pada periode 2020, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 44 miliar, atau berkontribusi sebesar 4% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Sedangkan untuk pencapaian global, Indonesia menyumbang sekitar 41,9% dari total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara.

“Valuasi ekonomi digital diestimasikan akan meningkat senilai US$ 124 miliar atau setara dengan Rp 1.767 triliun pada 2025, dan mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030 mendatang,” kata Dedy.

Berdasarkan data tersebut, kata Dedy, layanan pembayaran digital melalui fitur QR code akan terus tumbuh secara positif, lantaran Indonesia dinilai memiliki kekuatan demografi yang baik. Terlebih pengguna internet per awal Januari 2021 mencapai sekitar 202,6 juta pengguna dengan penetrasi sebesar 73,7%.

Selain itu, untuk total koneksi seluler, kata Dedy, jumlahnya mencapai 345,3 juta koneksi per awal 2021. Dengan kata lain pencapaian tersebut lebih besar dari jumlah penduduk di Indonesia atau setara dengan 125,6% dari total populasi penduduk Indonesia.

“Itu artinya bahwa rata-rata 1 orang Indonesia memiliki lebih dari satu koneksi seluler. Ini luar biasa,” ujar Dedy.

Baca Juga :   Jokowi: Soal Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Masih Dikalkulasi

 

Materi presentasi pembicara webinar Implementasi Pembayaran QRIS bagi UMKM:

Materi Presentasi QRIS UMKM-Iconomics-BCA

Materi Presentasi QRIS UMKM-Iconomics-Bank Indonesia

Materi Presentasi QRIS UMKM- Iconomics- BRI

Materi Presentasi QRIS UMKM-Iconomics- AKUMINDO

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics