Si Bos Terlilit Kredit Macet, Gudang Garam Angkat Bicara

0
427

Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk (GGRM), Susilo Wonowidjojo tersangkut perkara kredit macet senilai Rp232 miliar di bank OCBC NISP. Pihak bank sudah membawa kasus ini ke muka pengadilan.

Mengutip Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Sidoarjo, OCBC NISP melayangkan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Susilo Wonowidjojo pada 18 Januari 2023.

Selain Susilo Wonowidjojo, OCBC NISP juga menggugat sejumlah pihak lainnya yaitu PT Hari Mahardhika Usaha, PT Surya Multi Flora, Hadi Kristanto Niti Santoso, Dra.Linda Niti Santoso, Lianawati Setyo, Norman Sartono, M.A, Heroik Jakub, Tjandra Hartono, Daniel Widjaja, dan Sundoro Niti Santoso.

Turut Tergugat dalam perkara ini adalah PT Hair Star Indonesia dan Ida Mustika, S.H. PT Hair Star Indonesia diketahui saat ini dalam kondisi pailit.

Dalam Petitum, OCBC NISP selaku penggugat antara lain memohon agar Majelis Hakim menyatakan para Tergugat telah melanggar isi Perjanjian Kredit yang dibuat dan disepakati Turut Tergugat I atau PT Hair Star Indonesia dan Penggugat.

Guguatan yang dilayangkan oleh OCBC NISP ini sudah masuk dalam radar Bursa Efek Indonesia (BEI). Karena itu, BEI pun meminta penjelasan manajemen Gudang Garam Tbk terkait perkara kredit macet yang melilit Susilo Wonowidjojo selalu Presiden Direktur Gudang Garam.

Baca Juga :   Sidang Gugatan Bank OCBC NISP Terhadap Bos Gudang Garam Berlanjut ke Mediasi

“Perseroan dengan ini mengklarifikasi bahwa perihal perkara tersebut di atas tidak berkaitan dengan Perseroan,” ujar Heru Budiman, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, dalam keterbukaan informasi, Jumat (10/2).

Tidak ada penjelasan lain dari manajemen Gudang Garam soal perkara ini, meskipun BEI menggali sejumlah informasi terkait perkara kredit macet tersebut.

Siapa Susilo Wonowidjojo?

Susilo Wonowidjojo adalah salah satu anak dari pendiri Gudang Garam yaitu Surya Wonowidjojo. Mengutip berbagai informasi, Surya Wonowidjojo dengan nama asli Tjoa Ing-Hwie adalah pengusaha berkebangsaaan China yang datang ke Indonesia pada tahun 1927. Ia datang ke Indoneisa pada usia 3 tahun bersama keluarganya. Di Indonesia, Surya dan keluarganya pertama kali tinggal di Sampang, Madura.

Surya sempat bekerja di perusahaan rokok milik pamannya. Lalu, kemudian pada usia 35 tahun, Surya mendirikan pabrik rokok Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur pada tahun 1958.

Kepemimpinan perusahaan kemudian beralih ke anak-anaknya setelah sekitar 25 tahun Gudang Garam berdiri. Semula kepemimpinan Gudang Garam dijalankan oleh putra tertua Surya Wonowidjojo, yaitu Rachman Halim. Setelah Rachman Halim meninggal pada tahun 2008, estafet kepemimpinan perusahaan dijalankan oleh saudaranya, yaitu Susilo Wonowidjojo sejak tahun 2009. Selain itu, Juni Setiawati yang merupakan saudari dari Susilo Wonowidjojo menjadi Presiden Komisaris. Sejak Juni 2022, putra Susilo Wonowidjojo yaitu Indra Gunawan Wonowidjojo diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur.

Baca Juga :   Direktur Gudang Garam Jual Seluruh Sahamnya pada Harga Rp 49.000

Majalah Forbes, menempatkan Susilo Wonowidjojo sebagai salah satu dari 50 orang terkaya Indonesia pada tahun 2022 dengan nilai kekayaan US$3,5 miliar atau sekitar Rp52,5 triliun (kurs:15.000).

Leave a reply

Iconomics