Terpilih Lagi Jadi Ketum AFPI, Ini Program yang Disiapkan CEO Investree

0
481
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

AFPI

Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi kembali terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk periode 2020-2023. Adrian Gunadi terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) AFPI 2020 yang berlangsung 29-30 September 2020.

Setelah terpilih, Adrian mengatakan, bersama tim kepengurusan baru, AFPI telah menyiapkan program-program dan rencana strategis untuk periode 2020-2023 dalam upaya memenuhi harapan pengguna, penyelenggara, regulator, industri, serta para pemangku kepentingan lainnya. Kepengurusan baru ini menekankan kepada penguatan infrastruktur.

“Bagaimana kita dapat terus meningkatkan kualitas dari sisi industri, dari penyelenggara, dan tentu bagaimana kita dapat berperan secara lebih positif terhadap perkembangan ekonomi. Khususnya terkait dengan peningkatan akses layanan jasa keuangan, khususnya terkait sektor yang lebih produktif dan lebih inklusif,” kata Adrian pada telekonferensi pers secara daring, Rabu (30/9).

Ke depan, kata Adrian, pengurus diharapkan bisa berperan meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna kepada AFPI. Juga bagaimana asosiasi menjunjung tinggi terhadap kode etik yang ditetapkan serta bagaimana meningkatkan kualitas dari para penyelenggara yang tergabung di asosiasi.

Baca Juga :   Peroleh Pendanaan Rp414 Miliar, Inilah Rencana Grup Modalku

Selain itu, kata Adrian, asosiasi juga akan terus mengejar kolaborasi dengan beberapa pemangku kepentingan di sektor industri jasa keuangan (seperti BPR dan BPD),  industri digital (seperti e-commerce dan ride-hailing),  bahkan dengan dengan pemerintah, khususnya belanja pemerintah di sektor kesehatan, bahan pangan pokok, dan bantuan sosial (bansos).

AFPI akan fokus menciptakan kerja sama dengan berbagai ekosistem yang merupakan salah satu strategi yang telah dan akan terus dijalankan oleh para penyelenggara fintech, terutama di masa krisis ekonomi saat ini. Itu sebabnya, Adrian mengimbau para penyelenggara untuk lebih selektif dalam memilih sektor yang akan diakuisisi mengingat ekonomi sedang dalam kondisi perlambatan.

Dengan demikian, kata Adrian, para penyelenggara perlu menghindari sektor-sektor yang berisiko tinggi terutama di saat kondisi pandemi. “Ini pentingnya ketika berbicara ekosistem karena verifikasi, validasi dan proses koleksinya lebih terintegrasi. Ini menjadi poin yang menjadi tugas asosiasi adalah bagaimana bisa menjembatani para penyelenggara dengan stakeholders,” katanya.

Leave a reply

Iconomics