Perusahaan Patungan Ini Komitmen Berkontribusi dan Dukung Industri Ban Ramah Lingkungan

0
103
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) berkomitmen untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui penambahan ekspor dan pengurangan impor bahan baku. Memasuki tahun ke-5, SRI berkomitmen untuk menyediakan karet sintetis berkualitas tinggi dengan menciptakan nilai tambah, dan praktik yang berkelanjutan.

Menurut Direktur Utama PT SRI Michel Lefebvre, perusahaan patungan  PT Michelin Indonesia dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk tersebut mendukung penuh industri ban ramah lingkungan, dengan menerapkan bahan mentah menjadi produk setengah jadi. Dan, itu pula yang digunakan sebagai komponen utama dalam produksi ban ramah lingkungan.

Michel mengatakan, produk yang dihasilkan PT SRI dirancang sedemikian rupa untuk digunakan sebagai bahan baku ban ramah lingkungan yang dinilai mampu mencegah pemborosan energi, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi CO2. Lalu, SRI melihat peluang tren keberlanjutan industri ban dengan memanfaatkan teknologi milik Michelin.

SRI, lanjut Michael, menerapkan standar keselamatan Michelin yang tinggi, serta memaksimalkan penyerapan talenta lokal Cilegon dan sekitarnya sebagai karyawan dan kontraktor. SRI disebut berinvestasi lebih dari US$ 400 juta dengan volume produksi tahunan mencapai 120 ribu ton.

Baca Juga :   Induk SUN Energy Bentuk Joint Venture dengan SNN, Ini Rencana Bisnis yang Akan Digarap

Sebanyak 90% dari produk SRI, kata Michael, diserap pasar ekspor ke lebih dari 10 negara, dengan nilai kontribusi terhadap cadangan devisa lebih dari US$ 250 juta. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Indonesia melalui pengurangan impor bahan baku dan menambah volume ekspor,” kata Michel dalam acara kunjungan media ke pabrik PT SRI di Cilegon, Banten, Kamis (30/11).

Sementara itu, President Director PT Michelin Indonesia Sai Banu Ramani mengatakan, kehadiran SRI untuk memenuhi permintaan produk karet sintetis, khususnya di industri ban kendaraan. Untuk diketahui, pasar ban global dinilai mencapai US$ 245,53 miliar pada 2022, dan diperkirakan tumbuh hingga US$ 374,51 miliar pada 2028.

Pertumbuhan tersebut, kata Banu, karena dorongan dari peningkatan penjualan kendaraan, permintaan pasar, dan meningkatnya penetrasi kendaraan listrik yang tentunya akan berpengaruh terhadap permintaan produk ban secara global. Karena itu, SRI merupakan bagian penting dari rantai pasok produk Michelin secara global karena hanya memiliki 3 pabrik elastomer di dunia di antaranya PT SRI itu.

Baca Juga :   Indonesia Re Siapkan Strategi Antisipasi Ancaman Resesi Global 2023, Apa Itu?

Banu melanjutkan, dalam 5 tahun perjalanannya, PT SRI menggabungkan bahan baku Chandra Asri dan teknologi Michelin untuk mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang digunakan sebagai komponen utama dalam produksi ban ramah lingkungan. “PT SRI memiliki DNA Michelin dalam proses dan teknologinya. Baik Michelin maupun Chandra Asri adalah pemimpin di masing-masing industri, dan kekuatan gabungan 2 perusahaan tersebut telah melahirkan pemimpin di industri karet sintetis,” ujar Banu.

Leave a reply

Iconomics