PLN Komitmen Tuntaskan Rasio Elektrifikasi Nasional yang Sudah Mencapai 99,79% di 2023

0
47
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah mendistribusikan aliran listrik ke 76.900 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia pada 2023. Kemudian, PLN berkomitmen mewujudkan listrik berkeadilan di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya sebagai perusahaan BUMN mendapat mandat untuk mendukung pemerataan listrik yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Karena itu, PLN bersama pemerintah akan terus menggenjot pemerataan listrik hingga ke wilayah 3T sehingga bisa membawa kesejahteraan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila ke-5 Pancasila,” kata Darmawan dalam keterangan resminya pada Jumat (26/1).

Darmawan menambahkan, PLN melalui program Listrik Desa (Lisdes) telah menyalurkan listrik sebanyak 76.900 dari total 83.637 desa dan kelurahan yang sudah berlistrik secara nasional. Sedangkan sisanya sebanyak 3.885 desa bersumber dari listrik non-PLN, dan sebanyak 2.852 desa menggunakan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE).

Secara keseluruhan, kata Darmawan, rasio desa berlistrik (RDB) nasional tercatat sebesar 99,85%. Program Lisdes disebut sejalan dengan langkah nasional untuk mencapai rasio elektrifikasi 100% dan hingga Desember 2023 telah mencapai 99,79%.

Baca Juga :   Apa Pentingnya Perusahaan Reasuransi dan Mengapa IndonesiaRe Membutuhkan Suntikan Modal Rp3 Triliun dari Negara?

“Untuk bisa menuntaskan mandat ini bukan sesuatu hal yang mudah. Berbagai rintangan jarak, cuaca, topografi ekstrem menjadi tantangan yang tak membuat PLN gentar dalam memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat,” ujar Darmawan.

Selanjutnya, kata Darmawan, PLN telah menjalankan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), untuk meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus memeratakan akses listrik kepada masyarakat. BPBL merupakan program pemasangan listrik baru bagi rumah tangga tidak mampu.

Penerima BPBL, sambung Darmawan, merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, berdomisili di daerah 3T, dan/atau berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat. Sepanjang 2023, PLN berhasil merealisasikan program ini kepada 131.600 rumah tangga atau melebihi target 125 ribu rumah tangga.

Leave a reply

Iconomics