Sreeya Sewu Indonesia Induk Belfoods Tetap Jaga Kualitas Produk Walau Harga Ayam Sedang Naik

0
501
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk berupaya menjaga kualitas produk dengan harga tetap terjaga di tengah kenaikan harga daging ayam yang terjadi belakangan ini. Sebagai induk usaha produk makanan olahan daging ayam Belfoods, maka harga jualnya tetap disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Managing Director Foods Sreeya Sewu Indonesia Irvan Cahyana mengatakan, meski harga disesuaikan dengan permintaan konsumen, tapi kualitas produknya tetap akan terjaga. “Cara kita adalah membuat konsumen tetap adil mendapatkan barang sesuai dengan dengan harganya, adalah menjalankan efisiensi kita dan kualitas produk kita,” kata Irvan di Jakarta, Kamis (27/7).

Ketika harga bahan baku mengalami penurunan pun demikian, menurut Irvan, kualitasnya tetap sama. Ini merupakan manfaat secara langsung yang diberikan kepada konsumen melalui penyesuaian harga dan tetap memperhatikan kualitas produk Sreeya Sewu Indonesia.

“Jadi, kenaikan dan penurunan dari material kita anggap sebagai dinamika dari bisnis yang memang harus kita handle dengan efisiensi atau pun dengan strategi pemasaran,” ujar Irvan.

Dalam acara Inovasi Sreeya Sewu Indonesia Kembangkan Industri Pangan halal dengan Transformasi Digital di JIExpo di Kemayoran itu diperkenalkan teknologi Halal Blockchain yang diklaim sebagai yang pertama. Juga menjadi satu-satunya di Indonesia yang diterapkan dalam industri perunggasan.

Baca Juga :   IKAPPI soal Harga Beras: Terkendali dan Bulog Perlu Fokus Atasi Masalah

Halal Blockchain sendiri merupakan transformasi digital Sreeya, sehingga para pelanggan dapat mengakses data-data secara transparan, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan. Para pelanggan dapat mengakses seluruh informasi terkait proses halal melalui quick response (QR) code yang terdapat pada setiap produk Perseroan.

Melalui Halal Blockchain para pelanggan dan konsumen bisa mengakses proses potong ayam secara transparan sesuai dengan syariat Islam yang dipersyaratkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Leave a reply

Iconomics