Dividen Tahun Buku 2021 yang Dibagikan BNI Naik 3,3 Kali Lipat
Dividen yang dibagikan oleh Bank Negara Indonesia (BNI) pada tahun buku 2021 naik 3,3 kali lipat dari dividen tahun buku 2020. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI Tahun Buku 2021 menyetujui pembagian dividen sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2021 atau setara Rp2,72 triliun, untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.
BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp1,63 triliun ke rekening Kas Umum Negara karena memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60%. Sementara itu, atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp1,09 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
Adapun, tahun lalu pemerintah mendapat porsi dividen senilai Rp492,58 miliar ke rekening kas umum negara. Dividen bagian publik atas kepemilikan 40% saham tercatat senilai Rp327,52 miliar.
Perseroan menyebut nilai dividen tahun buku 2021 ini naik 3,3 kali lipat dari dividen tahun buku 2020 yang sebesar Rp820,1 miliar.
BNI menyatakan sebesar 75% dari Laba Bersih Perseroan atau senilai Rp8,17 triliun akan digunakan sebagai Saldo Laba Ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan perseroan telah mengambil sejumlah langkah, strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tengah kondisi yang cukup menantang ini.
Dewan Komisaris secara konsisten turut pula mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank tahun 2021, antara lain melalui evaluasi terhadap Rencana Bisnis Bank serta kinerja keuangan tahun 2021.
Para pemegang saham mendukung sepenuhnya berbagai kebijakan strategis yang diambil pada 2021 dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang cepat. Kebijakan-kebijakan strategis yang diambil.
Pertama, meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko. Kedua, meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Ketiga, meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan.
Keempat, meningkatkan CASA dan FBI melalui peningkatan transaksi. Kelima, optimalisasi jaringan dan bisnis Internasional dengan memperkuat kerjasama partnership. Keenam, optimalisasi Kontribusi Perusahaan Anak. Dan, Ketujuh, optimalisasi Human Capital dalam mendukung bisnis Bank.