Resmi Tercatat di BEI, Benteng Api Technic Tbk Raup Dana Rp68,2 Miliar
PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/6), setelah melakukan penawaran umum perdana saham pada 3-6 Juni.
BATR merupakan perusahaan manufaktur dan perdagangan produk refraktori atau material tahan api dan insulasi tahan panas.
Pada hari pertama debutnya di lantai Bursa, harga saham BATR dibuka pada harga Rp130 per saham atau naik 18,18% dari harga penawaran perdana Rp110 per saham.
Ridwan, Direktur Utama BATR mengatakan Perseroan yang didirikan pada 9 November 2004 dan sudah memulai bisnisnya sejak 1997, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang profesional dan memiliki fasilitas produksi yang lengkap dan sangat memadai.
Pada masa penawaran umum yang berlangsung 3 Juni hingga 6 Juni 2024, PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) menawarkan sebanyak 620 juta saham baru atau sekitar 20,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga pada waktu penawaran umum Rp110 per lembar.
Sehingga total dana yang bisa dihimpun sebanyak Rp68,2 miliar dan digunakan untuk pengembangan usaha dan pengembangan perusahaan lebih besar lagi ke depannya.
“Momentum go public pada pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia ini tidak hanya menjadi pintu gerbang untuk membuka akses ke pasar modal tetapi lebih dari itu merupakan momentum untuk menjadi titik awal bagi Perseroan untuk memulai tahapan yang baru yaitu menjadi sebuah perusahaan yang dikelola dengan lebih baik, secara transparan dan berorientasi untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder baik kepada pemegang saham, karyawan, pelanggan, masyarakat dan terutama kepada bangsa dan negara Indonesia,” ujar Ridwan di Main Hall BEI.
Adapun rincian penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham ini adalah:
- Sekitar 38,6520% akan digunakan Perseroan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi;
- Sekitar 10,0022% akan digunakan Perseroan untuk pembangunan dan perbaikan bangunan;
- Sekitar 5,6718% akan digunakan Perseroan untuk pembelian peralatan laboratorium;
- Sekitar 6,8449% akan digunakan Perseroan untuk pembelian mesin produksi;
- Sisanya, sekitar 38,8291% akan digunakan sebagai Operational Expenditure (OPEX) berupa persediaan barang jadi dan bahan baku.